Analisis hadits nabawi tentang kontroversi larangan jual beli emas dan perak secara kredit via online serta implikasinya terhadap perbaikan muamalah kaum muslimin: Sebuah kajian Fahmu Al-Hadits

Soleh, Yasin Mohamad (2024) Analisis hadits nabawi tentang kontroversi larangan jual beli emas dan perak secara kredit via online serta implikasinya terhadap perbaikan muamalah kaum muslimin: Sebuah kajian Fahmu Al-Hadits. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (198kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (329kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (123kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (400kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (514kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (949kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (146kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) 10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (340kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Larangan transaksi kredit emas dan perak merupakan topik penting dalam yurisprudensi Islam, khususnya dalam konteks perdagangan online modern. Penelitian ini berupaya menganalisis hadits-hadits terkait larangan dan menelusuri implikasinya terhadap peningkatan muamalah (interaksi sosial dan ekonomi) di kalangan umat Islam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menafsirkan hadits-hadits terkait pelarangan transaksi kredit emas dan perak, mengkaji bagaimana hadits-hadits tersebut berlaku pada transaksi online, dan memberikan wawasan bagaimana kepatuhan terhadap prinsip-prinsip tersebut dapat meningkatkan praktik ekonomi umat Islam. Rumusan Masalah: Beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya yaitu, bagaimana keabsahan Hadits larangan jual beli emas dan perak secara kredit via online?, bagaimana kandungan serta problematika pemahaman Hadits larangan jual beli emas dan perak secara kredit via online?, bagaimana Fawa’id dan Hikmah Hadits larangan jual beli emas dan perak secara kredit via online?, bagaimana metode fahmu al-Hadits dalam memahami larangan jual beli emas dan perak secara kredit via online?, bagaimana implikasinya terhadap perbaikan mu’amalah kaum muslimin. Metodologi: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif terhadap teks-teks hadits terkait transaksi emas dan perak. Metodologi Fahmu Al-Hadits digunakan untuk memahami makna kontekstual hadits-hadits tersebut. Data dikumpulkan dari literatur klasik dan kontemporer. Hasil: Penelitian menemukan bahwa hadis-hadis mengenai barter barang yang berpotensi ribawi, seperti emas dan perak, dianggap sahih (asli) oleh sebagian besar ulama, didukung oleh sanad (rantai narasi), rawi (perawi), dan matan (teks). Hadits-hadits ini memberikan pelajaran penting tentang perlunya para pemimpin untuk melarang transaksi haram, perlunya argumen berbasis bukti, dan larangan riba (riba) dalam transaksi yang melibatkan emas dan perak. Mengenai penerapan (tathbiq), para ulama berbeda pendapat dalam cara penerapan hadis-hadis tersebut, dengan adanya kesepakatan umum tentang perlunya persetujuan bersama dalam bertransaksi. Riba dalam Islam dibagi menjadi Riba Nasi'ah (penundaan) dan Riba Fadhl (kelebihan), dimana para ulama masa kini menekankan pada larangan riba majemuk. Hadits larangan transaksi kredit emas dan perak tergolong marfu’ (tinggi) dan mempunyai bobot hukum yang signifikan dalam Islam. Larangan transaksi kredit untuk barang-barang ribawi didukung dengan baik oleh berbagai jalur transmisi dan konsensus ilmiah, sehingga menghilangkan kebutuhan akan qiyas (analogi) lebih lanjut.

Actions (login required)

View Item