Studi aktivitas ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) berbasis air dan etanol sebagai inhibitor korosi pada baja karbon dalam larutan HCl 0,5 M

Aziz, Reza Abdul (2025) Studi aktivitas ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) berbasis air dan etanol sebagai inhibitor korosi pada baja karbon dalam larutan HCl 0,5 M. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (317kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (361kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (224kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (310kB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (288kB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (287kB)
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (310kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (271kB)

Abstract

Korosi pada baja karbon menjadi masalah utama di berbagai industri yang menimbulkan kerugian ekonomi dan dampak lingkungan signifikan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perbandingan efektivitas ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) berbasis air dan etanol sebagai inhibitor korosi ramah lingkungan dalam larutan HCl 0,5 M. Metode yang digunakan mencakup ekstraksi kunyit, analisis kadar kurkumin menggunakan spektrofotometer UV-Vis, pengujian fitokimia, identifikasi gugus fungsi melalui FTIR, pengukuran aktivitas antioksidan dengan metode FRAP, uji inhibisi korosi dengan metode EIS, PDP, dan ENM, serta karakterisasi morfologi permukaan baja karbon menggunakan SEM-EDX. Hasil menunjukkan kadar kurkumin ekstrak air lebih tinggi (56,54 mg/L) dibandingkan ekstrak etanol (22,77 mg/L). Pengujian fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak air positif mengandung alkaloid dan saponin, sementara ekstrak etanol positif mengandung tanin, flavonoid dan terpenoid. Analisis FTIR mengidentifikasi gugus -OH, C=O, dan C-O pada kedua ekstrak, dengan pergeseran bilangan gelombang yang signifikan akibat interaksi yang kuat dengan air dibandingkan interaksi dengan etanol yang polaritasnya lebih rendah. Aktivitas antioksidan ekstrak air juga lebih baik, dengan nilai FRAP mencapai 88,41 μmol/L pada 100 ppm, sedangkan ekstrak etanol yang hanya mencapai 28,24 μmol/L pada konsentrasi yang sama. Efisiensi inhibisi korosi meningkat seiring konsentrasi ekstrak. Pada 1000 ppm, ekstrak air mencapai efisiensi maksimum 91,69% (EIS), 98,93% (PDP), dan 90,28% (ENM), lebih tinggi dibandingkan ekstrak etanol yang mencapai efiensi 90,85% (EIS), 98,65% (PDP), dan 89,01% (ENM). Hasil karakterisasi SEM-EDX menunjukkan bahwa penambahan ekstrak air mampu mempertahankan kandungan besi hingga 92,37% (%weight) dan 74,70% (%atomic), menunjukkan pembentukan lapisan pelindung yang efektif. Sedangkan ekstrak etanol memberikan perlindungan lebih rendah dengan kandungan besi sebesar 82,74% (%weight) dan 52,37% (%atomic).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: oleh prodi hanya diijinkan upload perhalamana
Uncontrolled Keywords: Baja karbon; Efisiensi; Inhibitor; Korosi; Kurkumin
Subjects: Inorganic Chemistry
Technology of Industrial Chemicals > Organic Chemicals
Metallurgy > Physical and Chemical Metallurgy
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia
Depositing User: Reza Abdul Aziz
Date Deposited: 18 Feb 2025 07:20
Last Modified: 18 Feb 2025 07:20
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/104471

Actions (login required)

View Item View Item