Pendekatan semantik terhadap makna kata Qadasa dalam Al-Qur'an: Semantik ensiklopedik

Gumilang, Adin (2024) Pendekatan semantik terhadap makna kata Qadasa dalam Al-Qur'an: Semantik ensiklopedik. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (149kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (143kB) | Preview
Preview	Text (BEBAS PLAGIARISM) 3_skbebasplagiarism.pdf Download (238kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4_daftarisi.pdf Download (121kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_bab1.pdf Download (326kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (385kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (922kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) | Request a copy

Abstract

Nampaknya hingga detik ini, dunia sedang tidak baik-baik saja dengan terjadinya fenomena konflik antara Palestina dan Israel yang memperebutkan tanah yang suci atau Baitul Maqdis. Penulis mengamati kata Qadasa pada Q.S. Al-Maidah ayat 21 yang disitu bermakna tanah yang suci “Baitul Maqdis”, akan tetapi ketika kata Qadasa di Q.S. Al-Baqarah ayat 253 bermakna “Ruhulkudus” yakni malaikat Jibril, di lain surat yaitu Q.S. Al-Hasyr ayat 23, Qadasa menjadi sifat Allah yaitu “Al-Qudduus” yakni yang Maha Suci. Dengan memiliki akar kata yang sama, namun kenapa maknanya bisa berubah menjadi berbeda. Dari sini dapat diketahui beberapa kontras makna yang berbeda, penulis merasa permasalahan ini menarik untuk dikaji lebih mendalam. Tujuan dari penelitian ini yaitu supaya mengetahui makna dasar, makna relasional dan medan semantik yang diakhiri dengan pembuatan konsep kata Qadasa dalam Al-Qur’an menggunakan pendekatan semantik ensiklopedik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, metode yang yang mengandalkan data dari sumber kepustakaan atau penelitian perpustakaan. Penelitian ini menggunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai data penelitiannya, sumber primer penelitian ini adalah Al-Qur’an, sedangkan sumber sekunder penelitian ini adalah kitab tafsir, syair Arab Jahiliyah, buku, jurnal, artikel, ensiklopedia, dan informasi pustaka yang dapat diakses melalui internet. Pengumpulan data ini berkaitan dengan proses pencarian informasi yang relevan dengan objek atau variabel yang diteliti. Pendekatan ini dianggap sebagai yang paling sesuai karena dapat memberikan gambaran yang stabil dan akurat mengenai situasi dan kondisi yang sesungguhnya. Kata Qadasa dan derivasinya terdapat sebanyak 10 kali dalam 7 surat yang berbeda-beda dalam Al-Qur’an. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa makna dasar kata Qadasa adalah kesucian dan terhormat. Makna relasional Qadasa masa pra-Qur’anik yakni sifat ketulusan, kemurnian dan sebuah tempat yakni gunung besar yang ada di Najd (wilayah di tengah Arab Saudi yang terdiri dari dataran tinggi berbatu). Makna relasional pasca Qur’anik kata Qadasa dari penelusuran kitab tafsir meliputi empat hal, yakni: salah satu sifat Allah dalam Asmaul Husna (Al-Qudduus), Ruhulkudus (malaikat Jibril), suatu tempat khusus yang mulia (Palestina dan Lembah Thuwa) dan perbuatan penyucian yang dilakukan oleh para malaikat dengan bentuk pembelaan dan pujian. Sedangkan makna Qadasa dalam syair pasca-Qur’anik menggambarkan sebuah keindahan. Medan semantik kata Qadasa menyimpulkan bahwa tidak semua berkaitan dengan subjek atau objek, melainkan berkaitan dengan keterangan tempat dan suatu perbuatan. Konsep kata Qadasa telah mengalami perluasan makna yang tetap positif. Tidak hanya menunjukan terhadap sifat, tetapi dapat tertuju kepada Allah, malaikat, tempat dan perbuatan.

Actions (login required)

View Item