Subagja, Rizki Aditya (2024) Hukum badal haji menurut persis dan muhammadiyah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1.cover.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2.abstrak.pdf Download (22kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3.daftar isi.pdf Download (35kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4,bab 1.pdf Download (257kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
5.bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
|
![]() |
Text (BAB II)
6.bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (27kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
7.bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (321kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
8.bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR ISI)
9.daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (98kB) |
|
|
Text
pernyataan skripsi.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berdasarkan permasalah pelaksanaan ibadah haji tidak selalu dapat dilakukan oleh setiap individu yang berkewajiban, karena kondisi tertentu seperti sakit atau kematian. Dalam konteks ini, muncul persoalan hukum mengenai badal haji, yaitu pelaksanaan ibadah haji yang diwakilkan kepada orang lain. Persoalan ini menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan ulama dan organisasi Islam, seperti Persis dan Muhammadiyah, yang memiliki pandangan berbeda mengenai keabsahan dan ketentuan pelaksanaan badal haji. Dalam kerangka berfikir penelitian ini menggunakan, penulis menggunakan teori yang digunakan yaitu teori perbandingan hukum untuk mengetahui perbedaan dan persamaan dari dua pandangan yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan penelitian pustaka yang bersifat deskriftif komparatif yaitu dengan menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya dan berusaha menggali persoalan badal haji teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan hukum dari berbagai referensi kemudian untuk memperoleh hasilnya dilakukan analisis perbandingan. Hasil penelitiian ini adalah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan yang signifikan antara Persis dan Muhammadiyah terkait hukum badal haji. Persis menolak praktik badal haji dengan alasan bahwa ibadah haji bersifat personal dan hanya wajib bagi mereka yang mampu melakukannya secara fisik dan finansial. Sebaliknya, Muhammadiyah memperbolehkan badal haji berdasarkan hadits-hadits yang memungkinkan seseorang untuk melaksanakan haji atas nama orang lain yang tidak mampu, baik karena kondisi kesehatan maupun karena telah meninggal dunia, dengan syarat-syarat tertentu.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Badal Haji: Hukum Islam: Persis: Muhammadiyah |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Haji |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Rizki Aditya Subagja Subagja |
Date Deposited: | 11 Mar 2025 18:01 |
Last Modified: | 11 Mar 2025 18:01 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/105617 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |