Konsep filosofi Mahabbah Jalaluddin Rumi dalam memandang kasus Bullying

Hendarsjah, Muhammad Reyhan Givani (2025) Konsep filosofi Mahabbah Jalaluddin Rumi dalam memandang kasus Bullying. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) Cover.pdf Download (206kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) Abstrak.pdf Download (198kB) | Preview
Preview	Text (BUKTI PLAGIARISEM) 1201010063 Muhammad Reyhan Givani Hendarsjah - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme(5).pdf Download (266kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) Daftar Isi.pdf Download (210kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) Bab I.pdf Download (555kB) | Preview
	Text (BAB II) Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (826kB)
	Text (BAB III) Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (256kB)
	Text (BAB IV) Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (616kB)
	Text (BAB V) Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (216kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB)
	Text (LAMPIRAN) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (677kB)

Abstract

Bullying merupakan salah satu permasalahan sosial yang masih marak terjadi, terutama di lingkungan pendidikan. Perilaku ini tidak hanya berdampak pada aspek fisik, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan psikologis, menurunkan rasa percaya diri, serta menghambat perkembangan sosial korban. Dalam ajaran Islam, tindakan Bullying bertentangan dengan prinsip kasih sayang, persaudaraan, dan penghormatan terhadap sesama. Jalaluddin Rumi, seorang sufi besar abad ke-13, memperkenalkan konsep Mahabbah (cinta) sebagai dasar utama dalam kehidupan spiritual dan sosial. Mahabbah tidak hanya mencakup hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan horizontal antarindividu dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep Mahabbah Rumi serta bagaimana penerapannya dapat menjadi pendekatan alternatif dalam menangani dan mencegah kasus Bullying. Penelitian ini berlandaskan teori tasawuf, khususnya konsep Mahabbah dalam ajaran Jalaluddin Rumi. Rumi menggambarkan cinta sebagai kekuatan transformasi yang dapat menghapus kebencian dan menggantinya dengan kasih sayang serta kedamaian. Mahabbah tidak hanya sekadar emosi, tetapi juga menjadi jalan menuju perbaikan moral dan sosial. Dalam konteks sosial, nilai ini dapat menjadi landasan dalam membangun hubungan harmonis, menumbuhkan empati, serta mengurangi perilaku agresif yang berujung pada Bullying. Selain itu, Mahabbah juga berperan dalam membentuk kesadaran individu untuk lebih menghargai keberagaman dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Data dikumpulkan dari berbagai sumber primer dan sekunder, termasuk kitab-kitab karya Rumi seperti Fihi Ma Fihi dan Matsnawi, serta penelitian akademik yang membahas tasawuf dan fenomena Bullying. Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif-analitis guna memahami relevansi konsep Mahabbah dalam menangani permasalahan sosial ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Mahabbah Rumi dapat menjadi pendekatan efektif dalam mencegah dan mengurangi kasus Bullying. Dengan menanamkan nilai-nilai cinta, empati, dan penghargaan terhadap sesama, individu dapat lebih memahami pentingnya menghormati orang lain. Implementasi konsep ini dalam pendidikan dan kehidupan sosial dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, damai, dan bebas dari tindakan perundungan. Dengan demikian, penerapan konsep Mahabbah tidak hanya menjadi solusi spiritual tetapi juga dapat membentuk karakter dan pola pikir yang lebih humanis.

Actions (login required)

View Item