Dampak krisis kurs rupiah dalam negeri terhadap pinjaman internasional

Azka, Sertiawan and Nesya, Amanda and Maulid, Rabbani and Jelan, Taufik (2023) Dampak krisis kurs rupiah dalam negeri terhadap pinjaman internasional. UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ARTIKEL)
DONE Tugas Artikel kelompok 1_22_F.pdf

Download (280kB) | Preview

Abstract

ENGLISH: Indonesia, as a developing country, strives to bridge gaps in various aspects of life, particularly in the economic sector. To achieve this goal, Indonesia undertakes development across all economic sectors. This development requires substantial funding, which is often beyond the full provision capacity of the state. Therefore, support from major powers or international organizations in the form of international loans is essential. According to the 2020 International Debt Statistics (IDS) from the World Bank, Indonesia ranked among the top 10 low- to middle-income countries with the highest levels of international loans in 2017 and 2018, placing seventh after China, Brazil, India, Russia, Mexico, and Turkey. Persistent budget deficits have been one of the reasons for the increase in foreign debt. The rupiah exchange rate against the U.S. dollar has shown continuous fluctuations, with trends of depreciation and appreciation throughout the 2010-2019 period. These exchange rate fluctuations impact the size of Indonesia’s international loans, as these loan payments are made in foreign currency. This study indicates that the exchange rate has a significant effect on the amount of international loans held by the Indonesian government. INDONESIA: Indonesia, sebagai negara berkembang, berupaya mengejar ketertinggalannya di berbagai aspek kehidupan, terutama sektor ekonomi. Untuk mencapai tujuan ini, Indonesia menjalankan pembangunan di seluruh sektor ekonomi. Pembangunan ini membutuhkan dana yang besar, yang seringkali tidak dapat sepenuhnya disediakan oleh negara. Karena itu, diperlukan dukungan dari negara-negara adidaya atau organisasi antarbangsa dalam bentuk pinjaman internsional. Berdasarkan International Debt Statistics (IDS) dari Bank Dunia tahun 2020, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara berpenghasilan rendah hingga menengah dengan tingkat pinjaman internasional tertinggi pada tahun 2017 dan 2018, menduduki posisi ketujuh setelah Tiongkok, Brasil, India, Rusia, Meksiko, dan Turki. Defisit anggaran yang terus-menerus menjadi salah satu penyebab bertambahnya utang luar negeri. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami fluktuasi terus-menerus, dengan kecenderungan depresiasi dan apresiasi selama periode 2010-2019. Fluktuasi nilai tukar ini berdampak pada besaran pinjaman internsional Indonesia, karena pembayaran pinjaman internasional ini dilakukan dengan devisa asing. Studi ini mengindikasikan bahwa kurs mata uang berpengaruh signifikan terhadap jumlah pinjaman internasional pemerintah Indonesia.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Exchange rate; foreign debt; economic crisis; rupiah fluctuations; Indonesian economy Exchange rate; foreign debt; economic crisis; rupiah fluctuations; Indonesian economy
Subjects: Econmics
Administration of Economy
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Program Studi Ekonomi Syariah
Depositing User: Rifky Muhammad Fauzi
Date Deposited: 09 Apr 2025 02:04
Last Modified: 09 Apr 2025 02:04
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/106228

Actions (login required)

View Item View Item