Farhan, Noval (2025) Humanisme menurut Erich Fromm dan Ali Syariati. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
![]() |
Text (COVER)
cover.pdf Download (85kB) |
![]() |
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (172kB) |
![]() |
Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM)
1191010060 Noval Farhan - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf Download (263kB) |
![]() |
Text (DAFTAR ISI)
Daftar Isi.pdf Download (121kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (239kB) |
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) |
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (335kB) |
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (134kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (146kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Erich Fromm dan Ali Syariati mengenai kebebasan, kepedulian, dan pengembangan diri dalam konteks humanisme. Erich Fromm, seorang filsuf dan psikoanalis asal Jerman, menekankan pentingnya kebebasan sebagai elemen mendasar yang memungkinkan manusia menjadi makhluk yang autentik. Kebebasan menurut Fromm terdiri dari "kebebasan dari" (freedom from) dan "kebebasan untuk" (freedom to). Kepedulian bagi Fromm merupakan inti dari cinta sejati yang melibatkan perhatian, tanggung jawab, empati, dan penghormatan terhadap orang lain. Pengembangan diri menurut Fromm adalah mencapai orientasi "menjadi" (being) dengan mengembangkan kualitas-kualitas internal seperti cinta, produktivitas, refleksi diri, dan kesadaran etis. Ali Syariati, seorang filsuf dan sosiolog Islam asal Iran, menawarkan pandangan yang mendalam tentang kebebasan, kepedulian, dan pengembangan diri yang didasarkan pada nilai-nilai Islam. Kebebasan sejati menurut Syariati melibatkan perlawanan terhadap penindasan sosial dan pencarian keadilan, serta mendekatkan diri kepada Tuhan melalui konsep Tauhid. Kepedulian dalam pandangan Syariati adalah kewajiban spiritual dan sosial yang mencakup perhatian terhadap kaum tertindas (mustadh'afin) dan diwujudkan dalam aksi sosial dan revolusi untuk memperjuangkan keadilan. Pengembangan diri bertujuan mencapai insan kamil (manusia sempurna) dengan keseimbangan antara dimensi material, spiritual, dan sosial. Metode penelitian ini menggunakan Kajian Pustaka (literature review) dengan metode komparatif untuk membandingkan pandangan humanisme Erik Fromm dan Ali Syariati. Metode ini akan menganalisis mendalam terhadap konsep-konsep utama dalam pemikiran keduanya. Bersumber dari data Primer yang merupakan karya-karya Erich Fromm dan Ali Syariati dan data Sekunder dari buku, jurnal, dan aartikel yang mendukung. Studi ini menemukan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam pendekatan filosofis dan teologis, Fromm dan Syariati memiliki kesamaan dalam penekanan terhadap kebebasan, kepedulian, dan pengembangan diri sebagai elemen kunci dalam mencapai kehidupan manusia yang bermakna dan autentik. Fromm mengusung humanisme sekuler yang fokus pada psikologi dan hubungan sosial, sementara Syariati menekankan humanisme spiritual yang didasarkan pada nilai-nilai Islam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Humanisme; Erich Fromm; Ali Syariati |
Subjects: | Knowledge > Humanities Humanism Philosophy |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | Noval Farhan |
Date Deposited: | 19 Jun 2025 03:40 |
Last Modified: | 19 Jun 2025 03:40 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/109306 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |