Analisis makna lafadz ghafara dalam Al-Qur’an: Kajian semantik Toshihiko Izutsu

Salsabila, Ghina (2025) Analisis makna lafadz ghafara dalam Al-Qur’an: Kajian semantik Toshihiko Izutsu. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (135kB)
	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (175kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (187kB)
	Text (SK BEBAS PLAGIARISME) 1211030066 Ghina Salsabila - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf Download (264kB)
	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (330kB)
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (381kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (193kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) | Request a copy

Abstract

Salah satu perhatian utama dalam memahami Al-Qur’an ialah dengan memahami makna dasar sebuah kata. Namun, makna tersebut bisa mempersempit pemahaman terhadap keseluruhan isi Al-Qur’an dan mengabaikan berbagai dimensi makna lainnya. Maka dari itu, dalam memahami makna kata Al-Qur’an secara mendalam, diperlukan pendekatan yang teliti. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah semantik. Pendekatan ini membantu dalam memahami bagaimana makna dibentuk dan dipahami dalam suatu teks. Salah satu contoh kata dalam Al-Qur’an adalah ghafara yang berarti menutup atau ampunan yang memiliki makna relasional dengan lafadz yang lain. Penelitian ini membahas tentang kata ghafara dalam Al-Qur’an yang mempunyai turunan kata (derivasi) dari kata dasar ghafara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui klasifikasi kata ghafara dan turunannya dalam Al-Qur’an dan mengetahui makna dasar dan relasional kata ghafara beserta turunannya dalam Al-Qur’an. Kemudian menganalisis weltanschauung (pandangan dunia) yang tercermin melalui penggunaan kata dalam konteks kajian semantik. Dalam menjawab permasalahan yang dikaji, penulis menggunakan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui penelusuran terhadap berbagai sumber literatur, termasuk Al-Qur’an, buku “Relasi Tuhan dan Manusia “Pendekatan Semantik terhadap Al-Qur’an” dan kamus. Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini. Seluruh data yang diperoleh, selanjutnya dianalisis secara sistematis untuk menghasilkan data yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kata ghafara dan berbagai derivasinya dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 234 kali dalam 36 bentuk yang terdapat pada 204 ayat pada 56 surat. Lafadz ghafara yang diturunkan di Mekkah terdapat 92 ayat pada 35 surat, sedangkan yang diturunkan di Madinah terdapat 112 ayat pada 21 surat. Adapun makna dasar kata ghafara ialah menutupi, melindungi, menyembunyikan, mengampuni, memaafkan. Medan semantik dari semua lafadz ghafara dapat dipahami ketika lafadz ghafara disandingkan dengan lafadz Allah, rahiim, syakur, ajrun, rahmah, haliim, ashar, huda, ‘aziz, wa’dun, rizq karim, taubah, ‘afwan, ishfah, kaffara, dzunub, dzalim, syirkun, dan azab. Kemudian weltanschauung (pandangan Al-Qur’an) kata ghafara memberikan pemahaman bahwa bukan hanya sekedar menutupi atau mengampuni. Pada hakikatnya ghafara merupakan refresentasi dari hubungan rekonsiliatif Tuhan dengan hamba-Nya yang dilandasi dengan kasih sayang, keadilan, dan kesempatan untuk memperbaiki diri dengan meninggalkan dosa besar.

Actions (login required)

View Item