Analisis filsafat nilai Max Scheler pada tradisi ritual “Nyadran” di Desa Terlangu Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah

Arini, Arum Puspita (2025) Analisis filsafat nilai Max Scheler pada tradisi ritual “Nyadran” di Desa Terlangu Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img] Text (COVER)
COVER.pdf

Download (137kB)
[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (229kB)
[img] Text (SK BEBAS PLAGIARISME)
1211010016 ARUM PUSPITA ARINI - Surat Keterangan Lulus Cek Plagiarisme.pdf

Download (266kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf

Download (171kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (346kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (360kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (213kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (684kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (175kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (258kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
REKAPITULASI HASIL WAWANCARA (2).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (237kB)

Abstract

Tradisi nyadran merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang memiliki kekhasan di setiap daerah, termasuk di Desa Terlangu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tradisi ini dilaksanakan saat Idulfitri, ditandai dengan kunjungan ke kerabat yang lebih tua sambil membawa bingkisan, dan ziarah ke makam leluhur. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi nyadran, serta upaya untuk melihatnya melalui pendekatan filosofi, khususnya filsafat nilai Max Scheler. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai dalam tradisi nyadran dan menganalisisnya berdasarkan hierarki nilai Max Scheler, yang mencakup nilai kesenangan, vitalitas, spiritualitas, dan kesucian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap masyarakat Desa Terlangu sebagai subjek utama penelitian. Kerangka berpikir yang digunakan ialah filsafat nilai Max Scheler, yang memetakan nilai ke dalam susunan hierarkis berdasarkan tingkat kedalamannya secara eksistensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai inti tradisi nyadran terbagi menjadi dua kategori utama, yakni nilai religius dan nilai kultural. Dari dua kategori tersebut, muncul nilai-nilai turunan berupa nilai etika, nilai estetika, dan nilai persaudaraan. Ketika dianalisis melalui hierarki nilai Max Scheler, nilai-nilai turunan dari aspek religius diklasifikasikan ke dalam nilai spiritual dan kesucian (the holy), karena berkaitan dengan keyakinan dan hubungan vertikal-transendental. Sementara nilai-nilai turunan dari aspek kultural berada pada tingkatan nilai kesenangan dan vitalitas/kehidupan, sebab dijalankan secara profan tanpa kesadaran religius. Temuan lapangan juga mengungkap bahwa mayoritas masyarakat Desa Terlangu memaknai nyadran sebagai budaya kultural, meskipun terdapat sebagian kecil yang masih menafsirkannya sebagai praktik keagamaan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Desa Terlangu; Nilai Kultural; Nilai Religius; Nyadran, Max Scheler; Tradisi
Subjects: Ethics, Moral Philosophy > General Publications of Etics
Religious Mythology > Attitudes of Religions Toward Social Issues
Islam > Islamic Religious Education
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat
Depositing User: Arum Puspita Arini
Date Deposited: 23 Jun 2025 04:14
Last Modified: 23 Jun 2025 06:32
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/109675

Actions (login required)

View Item View Item