Ibad, Kiroman Husnul (2025) Analisis potensi mata uang BRICS sebagai alternatif dolar AS ditinjau dalam perspektif ekonomi moneter Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_COVER.pdf Download (139kB) | Preview |
|
|
Text
2_ABSTRAK.pdf Download (171kB) | Preview |
|
|
Text
3_SK BEBAS PLAGIARISME.pdf Download (255kB) | Preview |
|
|
Text
4_DAFTAR ISI.pdf Download (831kB) | Preview |
|
|
Text
5_BAB 1.pdf Download (291kB) | Preview |
|
![]() |
Text
6_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (430kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
7_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
8_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (329kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
9_BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
10_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
11_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (394kB) | Request a copy |
Abstract
Krisis moneter 2008 mendorong dominasi negara maju seperti AS dan Eropa dalam organisasi keuangan global, yang memperlemah posisi negara berkembang. Untuk menyeimbangkan kekuatan tersebut, dibentuklah BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) pada 2009, sebagai aliansi negara berkembang dengan cadangan devisa besar dan kontribusi ekonomi signifikan. BRICS bertujuan menantang dominasi Barat, terutama dolar AS, melalui berbagai inisiatif strategis seperti pengembangan mata uang cadangan global baru, pendirian New Development Bank (NDB) untuk pembiayaan infrastruktur, dan Contingent Reserve Arrangement (CRA) sebagai alternatif cadangan darurat. Langkahlangkah ini tidak hanya mencerminkan dorongan dedolarisasi, tetapi juga mencerminkan keinginan kolektif negara-negara berkembang untuk membangun sistem keuangan global yang lebih berkeadilan, inklusif, dan stabil, serta mengurangi ketergantungan pada institusi keuangan tradisional seperti International Monetery Fund dan Bank Dunia yang didominasi oleh negara-negara Barat. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur untuk menelaah baik sisi ekonomi maupun normatif dari inisiatif BRICS. Kajian difokuskan pada integrasi prinsip-prinsip maqāṣid al-sharī‘ah dari al-Syāṭibī dan teori sistem moneter Islam yang dikembangkan oleh Umer Chapra. Penelitian ini menempatkan aspek ḥifẓ al-māl (harta), al-‘adl (keadilan), dan jalb al-maṣlaḥah (menghadirkan kemaslahatan) sebagai parameter utama dalam menilai kelayakan dan kesesuaian sistem moneter BRICS dengan nilai-nilai Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BRICS tidak hanya memiliki kekuatan struktural dan geopolitik untuk menciptakan mata uang alternatif, tetapi juga secara normatif selaras dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Jika nilai-nilai keadilan, stabilitas, dan distribusi kekayaan diinternalisasi ke dalam kebijakan mata uang BRICS, maka inisiatif ini tidak hanya menjadi alternatif terhadap dolar AS, tetapi juga berperan dalam membentuk tatanan ekonomi global yang lebih etis, adil, dan berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | BRICS; Dolar AS; Ekonomi Moneter Islam; dan maqāṣid al-sharī‘ah |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Program Studi Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Kiroman Husnul Ibad |
Date Deposited: | 26 Jun 2025 08:38 |
Last Modified: | 26 Jun 2025 08:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/110100 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |