Penegakan hukum tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur dihubungkan dengan Pasal 81 Undang - Undang nomor 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua Undang - Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak di wilayah hukum Polresta Bandung

Purlina, Dede Siti (2025) Penegakan hukum tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur dihubungkan dengan Pasal 81 Undang - Undang nomor 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua Undang - Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak di wilayah hukum Polresta Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
1_cover.pdf

Download (179kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_abstrak.pdf

Download (205kB) | Preview
[img] Text
11_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (854kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
4_daftarpustaka.pdf

Download (212kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5_bab1.pdf

Download (650kB) | Preview
[img] Text
6_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (609kB) | Request a copy
[img] Text
7_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (746kB) | Request a copy
[img] Text
8_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (177kB) | Request a copy
[img] Text
10_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (314kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
SK Bebas Plagiarisme (3).pdf

Download (285kB) | Preview

Abstract

Studi ini membahas penegakan hukum terhadap Tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur yang terus mengalami peningkatan di wilayah hukum Polresta Bandung, khususnya pada periode 2022–2024. Kompleksitas perkara semakin tinggi ketika pelaku dan korban sama-sama berstatus anak, sehingga penanganan hukumnya tidak dapat dilakukan secara biasa. Dalam konteks ini, negara melalui Pasal 81 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, telah memberikan landasan hukum terkait perlindungan dan sanksi terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penegakan hukum terhadap pelaku anak, mengidentifikasi kendala yang dihadapi aparat penegak hukum, serta menganalisis upaya yang dilakukan Polresta Bandung dalam mengatasi kendala tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis empiris. Ynag mengkaji peraturan perundang-undangan berdasarkan teori hukum dan praktik pelaksanaannya. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan oenelitian lapangan untuk mengalisis pelaksanaan dan peraturan serta gelaja hukum, analisis data dilakukan secara kualitatif. Penelitian ini mengacu pada teori penegakan hukum dan teori faktor-faktor yang mempengaruhii penegakan hukum secara konseptual. Teori penegakan hukum mengkaji tentang penegakan hukum yang selektif, rasional, dan proposional. Teori faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum secara konseptual mengkaji lima faktor yaitu hukum, penegak hukum, sarana, masyarakat, dan kebudayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ketentuan hukum telah tersedia, termasuk dalam Pasal 81 Undang-Undang Perlindungan Anak, implementasinya masih menghadapi berbagai kendala seperti terbatasnya penyidik, kurangnya partisipasi pelapor, serta tantangan geografis. Polresta Bandung merespons hal ini dengan membangun kerja sama lintas lembaga serta mengintensifkan penyuluhan hukum. Penanganan terhadap pelaku anak dalam kasus ini memerlukan pendekatan yang mengedepankan perlindungan hak anak dan rehabilitasi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Penegakan Hukum; Persetubuhan; Pelaku Anak
Subjects: Culture and Institutions > Police Institutions
Criminal Law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Dede Siti Purlina
Date Deposited: 02 Jul 2025 04:54
Last Modified: 02 Jul 2025 04:54
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/110659

Actions (login required)

View Item View Item