Resiliensi Nabi Ayub: Penafsiran Sayyid Quṭb dalam kitab tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’ān

Anjani, Destia (2025) Resiliensi Nabi Ayub: Penafsiran Sayyid Quṭb dalam kitab tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’ān. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (237kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (183kB) | Preview
Preview	Text (SK BEBAS PLARIARISM) 3_skbebasplagiarism.pdf Download (266kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4_daftarisi.pdf Download (169kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_bab1.pdf Download (369kB) | Preview
Preview	Text (BAB II) 6_bab2.pdf Download (408kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (408kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (586kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (196kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) | Request a copy

Abstract

Kisah Nabi Ayub di dalam al-Qur’ān merupakan bukti nyata bagaimana keteguhan hati seorang hamba dalam menghadapi realitas problematika kehidupan. Ujian dan cobaan yang dialaminya menjadi instrumen penting dari Allah untuk mengukur kekuatan, ketabahan dan keimanan seorang hamba. Di tengah meningkatnya tantangan hidup di era disrupsi, menelaah keteladan Nabi Ayub menjadi penting guna mengidentifikasi kontribusinya terhadap pembentukan karakter yang tangguh secara mental dan nilai keimanan, sehingga membentuk individu yang resilien. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keteladanan Nabi Ayub yang menggambarkan sikap resiliensi di dalam al-Qur’ān berdasarkan penafsiran Sayyid Quṭb dalam kitab tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’ān. Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada tiga aspek utama yang mencerminkan resiliensi, yaitu kesabaran dalam menghadapi segala penderitaan, optimisme dalam memandang ujian kehidupan dan tawakal dengan menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Agar memudahkan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka diperlukan metode penelitian sebagai alat untuk menemukan jawaban yang tepat atas permasalahan yang diangkat. Penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode tematik atau maudhu’i. Adapun jenis penelitian ini yaitu studi kepustakaan yang bertujuan mengamati dan menganalisis makna yang terkandung dalam kisah Nabi Ayub secara mendalam berdasarkan penafsiran Sayyid Quṭb dalam tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’ān. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan bahwa lafal Ayub terulang sebanyak empat kali dalam al-Qur’ān, dengan dua surah yang memuat kisahnya secara utuh, yaitu Q.S al-Anbiya ayat 83-84 dan Q.S Sad ayat 41-44. Sedangkan dua surah lainnya hanya menyebutkan namanya, yaitu pada Q.S an-Nisa ayat 163 dan Q.S al-An’am ayat 84. Secara implisit al-Qur’ān menyebutkan bahwa Nabi Ayub mengalami tiga fase kesulitan dalam hidupnya, yaitu: kehilangan harta kekayaan, ditinggalkan oleh anak-anak yang disayangi dan penyakit kronis yang berkepanjangan. Dalam menghadapi ujian tersebut, Ayub merepresentasikan kemampuan resiliensi melalui sikap sabar dalam menghadapi ujian tanpa keluhan, optimisme terhadap rahmat Allah yang diyakininya akan datang meski tanpa diminta secara langsung, dan tawakal yang ditunjukkan melalui sikap berserah diri secara total kepada Allah, tanpa kehilangan iman dan tanggung jawab. Ketiga nilai tersebut menjadi inti kekuatan batin yang menjadikan Nabi Ayub sebagai teladan resiliensi yang utuh secara spiritual maupun emosional.

Actions (login required)

View Item