Analisis Semantik KatAnalisis semantik kata Khulūd dalam Al-Qur’ana Khulūd dalam Al-Qur’an

Haq, Asri Muthiyal (2025) Analisis Semantik KatAnalisis semantik kata Khulūd dalam Al-Qur’ana Khulūd dalam Al-Qur’an. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (218kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (269kB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarism.pdf Download (263kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (234kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (620kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (611kB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (979kB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (996kB) | Request a copy
	Text 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (260kB) | Request a copy
	Text 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji analisis semantik kata khulūd dalam Al-Qur’an. Kajian semantik terhadap kosakata Al-Qur’an penting dilakukan untuk mengungkap makna yang mendalam dan komprehensif dari konsep-konsep yang terkandung di dalamnya. Al-Qur’an sebagai sumber utama umat Islam, menyediakan banyak wawasan tentang konsep eskatologi. Salah satu lafadz yang berkaitan dengan eskatologi ialah khulūd yang berarti kekal. Khulūd berkaitan dengan kebenaran tentang kehidupan yang kekal setelah kematian. Selain itu, ada beberapa interpretasi dan makna pengertian kekal dalam Al-Qur’an antara lain abadā, baqā, serta dawam. Meskipun berartikan kekal, penting untuk mempertimbangkan maksud dan tujuan di balik penggunaan istilah “kekal” dalam berbagai bentuk kata dalam bahasa Arab khususnya yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap makna dasar dan makna relasional kata khulūd, serta menemukan konsep weltanschauung kata khulūd. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research) serta menggunakan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu yang menekankan analisis makna dasar dan makna relasional sebuah kata dalam konteks tertentu, serta bagaimana kata tersebut membentuk medan semantik dan pandangan dunia (weltanschauung). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata khulūd dan derivasinya dalam Al-Qur’an muncul sebanyak 87 kali. Khulūd memiliki makna dasar yakni tetapnya sesuatu dalam keadaan tanpa adanya perubahan atau kerusakan dalam waktu yang sangat lama. Makna relasional kata khulūd dalam Al-Qur’an menunjukkan bahwa khulūd ketika disandingkan dengan surga dan penghuninya mencerminkan kenikmatan dan keberuntungan. Namun ketika disandingkan dengan neraka, laknat, dan azab, maknanya bergeser menjadi siksaan yang kekal. Khulūd mengalami transformasi makna dari masa pra Qur’anik yakni berkaitan dengan kekekalan duniawi menuju masa Qur’anik yakni kekal berkaitan dengan hal-hal eskatologis yang berhubungan dengan akhirat. Konsep khulūd dalam Al-Qur’an membentuk pandangan dunia yang komprehensif tentang tujuan akhir eksistensi manusia. Konsep ini juga menciptakan sistem nilai yang mempengaruhi cara hidup manusia di dunia. Khulūd memberikan landasan berpikir dan bertindak, yang mengarahkan manusia untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan kesadaran akan kehidupan yang kekal kelak di akhirat.

Actions (login required)

View Item