Yamini, Ahmad Zaki (2025) Karakteristik bidadari surga menurut Sayyid Qutb dalam tafsir fii zhilal al-qur'an. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (162kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (183kB) | Preview |
|
|
Text
3_skbebasplagiarism.pdf Download (264kB) | Preview |
|
|
Text
4_daftarisi.pdf Download (318kB) | Preview |
|
|
Text
5_bab1.pdf Download (813kB) | Preview |
|
![]() |
Text
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (478kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (227kB) | Request a copy |
|
![]() |
Text
10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (363kB) | Request a copy |
Abstract
Konsep bidadari surga dalam Al-Qur’an merupakan bagian integral dari konstruksi eskatologis yang menjanjikan balasan kenikmatan bagi orang-orang beriman. Istilah ḥūrun-‘īn sering ditafsirkan sebagai makhluk surgawi perempuan yang memilKonsep bidadari surga dalam Al-Qur’an merupakan bagian integral dari konstruksi eskatologis yang menjanjikan balasan kenikmatan bagi orang-orang beriman. Istilah ḥūrun-‘īn sering ditafsirkan sebagai makhluk surgawi perempuan yang memiliki kecantikan luar biasa, namun pemaknaannya bervariasi sesuai dengan pendekatan teologis dan hermeneutis masing-masing mufasir. Dalam tafsir klasik, penggambaran bidadari kerap berorientasi fisikal dan patriarkal, sehingga menimbulkan kritik terutama dari perspektif kajian gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik bidadari surga dan bagaimana cara mendapatkannya menurut Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zhilalil Quran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research) yang bersifat deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui penelusuran terhadap sumber primer, yakni Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, serta didukung oleh literatur sekunder yang relevan berupa kitab-kitab, buku-buku, serta karya ilmiah seperti artikel jurnal, skripsi, tesis dan tulisan lain yang membahas tentang karakteristik bidadari surga. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik bidadari surga dapat diidentifikasi menjadi 6 bagian yaitu kesebayaan umur, penciptaan dan sifat bidadari, keindahaan fisik (mata dan tubuh), pasangan surga, kesucian dan kemurnian, dan kehormatan dan keterpeliharaan. Lalu, cara mendapatkan bidadari surga yaitu dengan menjadi hamba-hamba Allah yang Ikhlas, orang-orang yang bertakwa, golongan kanan, dan orang-orang beriman. Dalam Fi Zhilalil Qur’an, Sayyid Qutb menjelaskan bahwa bidadari surga (ḥūr‘īn) adalah makhluk istimewa ciptaan Allah sebagai kenikmatan dan balasan bagi orang beriman. Dengan ciri kecantikan sempurna, kesucian, dan kehormatan, bidadari melambangkan kenikmatan fisik sekaligus simbol spiritual dari janji Allah. Sayyid Qutb menekankan bahwa kenikmatan ini diraih melalui iman, amal saleh, kesabaran, dan pengendalian diri, sehingga bidadari bukan sekadar hadiah material, tetapi simbol kemenangan iman. iki kecantikan luar biasa, namun pemaknaannya bervariasi sesuai dengan pendekatan teologis dan hermeneutis masing-masing mufasir. Dalam tafsir klasik, penggambaran bidadari kerap berorientasi fisikal dan patriarkal, sehingga menimbulkan kritik terutama dari perspektif kajian gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik bidadari surga dan bagaimana cara mendapatkannya menurut Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zhilalil Quran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research) yang bersifat deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui penelusuran terhadap sumber primer, yakni Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, serta didukung oleh literatur sekunder yang relevan berupa kitab-kitab, buku-buku, serta karya ilmiah seperti artikel jurnal, skripsi, tesis dan tulisan lain yang membahas tentang karakteristik bidadari surga. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik bidadari surga dapat diidentifikasi menjadi 6 bagian yaitu kesebayaan umur, penciptaan dan sifat bidadari, keindahaan fisik (mata dan tubuh), pasangan surga, kesucian dan kemurnian, dan kehormatan dan keterpeliharaan. Lalu, cara mendapatkan bidadari surga yaitu dengan menjadi hamba-hamba Allah yang Ikhlas, orang-orang yang bertakwa, golongan kanan, dan orang-orang beriman. Dalam Fi Zhilalil Qur’an, Sayyid Qutb menjelaskan bahwa bidadari surga (ḥūr‘īn) adalah makhluk istimewa ciptaan Allah sebagai kenikmatan dan balasan bagi orang beriman. Dengan ciri kecantikan sempurna, kesucian, dan kehormatan, bidadari melambangkan kenikmatan fisik sekaligus simbol spiritual dari janji Allah. Sayyid Qutb menekankan bahwa kenikmatan ini diraih melalui iman, amal saleh, kesabaran, dan pengendalian diri, sehingga bidadari bukan sekadar hadiah material, tetapi simbol kemenangan iman.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fi Zhilalil Qur'an; Karakteristik Bidadari Surga;Sayyid Qutb |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ahmad Zaki Zaki Yamini |
Date Deposited: | 15 Aug 2025 07:30 |
Last Modified: | 15 Aug 2025 07:30 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/115069 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |