Pendekatan sufistik dalam hadis zuhud: Analisa kitab Dalilul Falihin karya Muhammad ‘Alan As-Shidqi As-Syafi’i

Hamidah, Siti Hasna (2025) Pendekatan sufistik dalam hadis zuhud: Analisa kitab Dalilul Falihin karya Muhammad ‘Alan As-Shidqi As-Syafi’i. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (150kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (200kB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarism.pdf Download (263kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (191kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (445kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (627kB) | Request a copy
	Text 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (198kB) | Request a copy
	Text 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy

Abstract

Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian dan hubungan interpersonal dan sosial. Keadilan, relevansi dan kedamaian mengikat semua aspek manusia. Karena islam menunjukan kedamaian yang ada dalam diri manusia, yang merupakan sifat fitrah, maka islam adalah agama. Jika manusia menggunakan dorongan diri (drive) untuk memanusiakan manusia dan menganggap dirinya sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang bukan saja unik, tetapi juga sempurna. Namun, jika manusia mengikuti nafsu dan tidak mengikuti fitrah mereka, maka azab dan kehinaan yang dijanjikan Allah. Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman zuhud menurut kaum sufi dan ahli hadis dan bagaimana pemahaman zuhud dalam kitab Dalilul Falihin. Dikaitkan dengan tahapan yang ditempuh oleh ahli sufi. Zuhud merupakan sikap para sufi sebagaimana dia menyikapi kehidupan dunia ini. Maka mereka beranggapan bahwa dunia ini merupakan sumber dari kemaksiatan yang akan menjauhkan mereka dari Allah. Potensi ketertarikan manusia terhadap kemewahan dan kenikmatan dunia sangatlah besar, sehingga akan menjadi penghalang bagi seseorang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Zuhud memiliki banyak makna dan beberapa ulama sufi berbeda-beda dalam memaknainya, tetapi substansinya sama. Dalam tasawuf, zuhud berarti membenci hal-hal duniawi dan menghindarinya karena takut dan taat kepada Allah. Menurut Ibn ‘Alan zuhud yang hakiki tercermin dalam sikap seorang muslim yang lebih mengutamakan akhirat dan segala sesuatu yang mendekatkannya kepada Allah. Harta dan dunia hanyalah sarana untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dan menggunakan teknik pengumpulan data dari pengkajian kepada literatur hadis Nabi dan tasawuf serta bahan kepustakaan lainnya. Penelitian ini mengkaji tiga hadis utama yang terdapat dalam kitab Dalilul Falihin serta beberapa pengumpulan data yang disebutkan sebelumnya menunjukkan bahwa makna zuhud pada zaman dahulu dapat dikontekstualkan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah dengan mengikuti semua aturan dan menjauhi segala apa yang dilarang. Seperti yang dilakukan oleh para sufi yakni takhali (mengosongkan dari perbuatan-perbuatan tercela) seperti riya, ujub, takabbur dan sebagainya. Hingga pada akhirnya dalam perjalanan seorang sufi yakni ma’rifatullah adanya keadaan (ahwal) syauq dan mahabbah terhadap Tuhan. Sampai seseorang benar-benar menyakini akan dirinya seorang hamba dan dirinya sudah diserahkan kepada Tuhan. Hal ini membedakan pemaknaan zuhud pada zaman dahulu yang bersifat kontekstual saja yakni mendekatkan diri kepada Allah.

Actions (login required)

View Item