Farida, Ida (2012) Kimia anorganik I : prinsip dasar dan deskripsi unsur-unsur blok-s dan -p. CV Insan Mandiri, Bandung. ISBN 978-602-7755-06-2
|
Text
Cover Kimia Anorganik 1.pdf Download (895kB) | Preview |
Abstract
Kimia anorganik merupakan salah satu bidang ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat dan reaktivitas senyawa-senyawa anorganik. Semua senyawa anorganik mencakup semua senyawa kimia, kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang biasa disebut senyawa organik. Perbedaan antara kedua bidang ilmu kimia anorganik dan kimia organik tidak mutlak, karena ada pembahasan yang tumpang-tindih, khususnya dalam subbidang kimia organologam. Kimia anorganik menyangkut studi kimia lebih dari 100 unsur yang dapat membentuk senyawaan berwujud padat, cair dan gas dengan reaktivitas yang beragam. Pokok pembahasan kimia anorganik jauh lebih luas dan rumit dan aturan-aturan perilaku kimia seringkali tidak konsisten untuk diterapkan. Kimia anorganik penting dipelajari, karena bukan hanya sebagai sains dasar tetapi juga sebagai salah satu dasar dari berbagai teknologi modern. Banyak sekali zat sederhana dan senyawa anorganik padat yang digunakan di berbagai industri, antara lain di bidang informasi, komunikasi, otomotif, penerbangan dan berbagai industri tradisional. Senyawa anorganik juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sintesis senyawa-senyawa organik. Sintesis senyawaan tersebut melibatkan senyawa kompleks, katalis homogen, fungsi bioanorganik, dsb. Salah satu faktor perkembangan kimia anorganik yang pesat adalah perkembangan penentuan struktur dengan teknik sinar-X dan alat-alat analitis canggih lainnya. Dalam kimia anorganik dipelajari sintesis, struktur, ikatan, reaksi, dan sifat fisika unsur, senyawa molekul dan senyawa padat dari 103 unsur. Saat ini lebih dari sepuluh juta senyawa organik telah dikenal dan jumlah senyawa anorganik yang dapat disintesis dari kombinasi unsur-unsur yang ada di alam tak terhingga banyaknya. Penemuan mutahir yang kini menjadi objek riset pengembangan teknologi superkonduktor adalah tembaga oksida dan alotrop karbon baru, yaitu C-60 atau lebih dikenal dengan nama fullerene. Riset-riset baru tengah dikembangkan sehubungan dengan penemuan alotrop karbon tersebut. Dengan penemuan baru tersebut, diusulkan hukum-hukum empiris baru dan teori-teori baru yang mampu menjelaskan ikatan, struktur, reaksi dan sifat-sifat fisik ditemukan. Karena itu, tujuan utama kimia anorganik di masa depan adalah mensintesis senyawa-senyawa dengan modus ikatan dan struktur yang unik, penemuan reaksi-reaksi baru dan sifat-sifat senyawa baru tersebut.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | Inorganic Chemistry |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Program Studi Pendidikan Kimia |
Depositing User: | Dr Ida Farida |
Date Deposited: | 04 Aug 2018 03:52 |
Last Modified: | 04 Aug 2018 03:52 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/11637 |
Actions (login required)
View Item |