Marahuddin, Marahuddin (2025) Pengobatan tradisional marubat datu: fungsi dan makna mantra dalam ritual penyembuhan pada masyarakat Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (CAVER)
COVER.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (396kB) | Preview |
|
|
Text (SK BEBAS PLAGIARISM)
SK BEBAS PLAGIARISM.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (257kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (449kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (445kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (258kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas pengobatan tradisional Marubat Datu dalam masyarakat Mandailing Natal, Sumatera Utara, dengan fokus pada fungsi dan makna mantra yang digunakan dalam praktik penyembuhan. Dalam konteks sosial budaya Mandailing, mantra merupakan elemen penting yang tidak hanya digunakan sebagai medium penyembuhan, tetapi juga merepresentasikan sistem kepercayaan dan identitas budaya. Meskipun pengobatan modern telah berkembang pesat, praktik pengobatan tradisional tetap eksis dan bahkan sering digunakan secara bersamaan dengan pengobatan medis. Dalam praktik Marubat Datu , proses penyembuhan dilakukan oleh Datu (dukun) melalui perapalan mantra dan penggunaan pulungan ni ubat ramuan dari tumbuhan dan unsur alam yang dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan ketika dirapal dengan mantra. penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi dan semiotik. Pendekatan etnografi dipakai untuk memahami konteks sosial dan budaya praktik Marubat Datu , sedangkan pendekatan semiotik digunakan untuk menganalisis makna mantra sebagai sistem tanda, berdasarkan teori Roland Barthes tentang denotasi, konotasi, dan mitos. Selain itu, teori magis dari Edward B. Tylor dan James G. Frazer digunakan untuk menjelaskan mantra berfungsi dalam pola pikir magis masyarakat. Tylor menekankan kecenderungan manusia menghubungkan ide dengan realitas luar, sedangkan Frazer menjelaskan bahwa mantra bekerja melalui prinsip keserupaan dan keterhubungan (sympathetic magic). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tiga aspek utama: (1) bagaimana fungsi dan praktik magis mantra dalam Marubat Datu dilakukan, (2) bagaimana makna mantra dimaknai sebagai sistem tanda yang merepresentasikan keyakinan dan identitas budaya masyarakat Mandailing, dan (3) bagaimana transformasi makna mantra terjadi akibat pengaruh Islam dan perubahan budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mantra dalam Marubat Datu memiliki struktur simbolik yang kompleks. Secara fungsional, mantra berperan sebagai sarana penyembuhan fisik dan spiritual, media komunikasi dengan alam gaib, dan penguatan psikologis pasien. Secara maknawi, mantra merepresentasikan pandangan kosmologis masyarakat Mandailing, seperti kepercayaan terhadap roh leluhur, kekuatan alam, dan Tuhan. Praktik ini juga memperlihatkan bagaimana tradisi lisan seperti mantra masih hidup dan diturunkan antargenerasi, baik secara lisan maupun dalam bentuk naskah seperti pustaha lak-lak. Dalam kerangka semiotik, mantra tidak hanya bermakna secara literal (denotatif), tetapi juga menyimpan konotasi budaya dan mitos yang melibatkan relasi kuasa antara manusia, alam, dan entitas spiritual. Dengan demikian, Marubat Datu bukan hanya praktik penyembuhan, tetapi juga wujud pelestarian budaya, resistensi terhadap homogenisasi modern, serta representasi identitas religio-magis masyarakat Mandailing. Dengan masuknya Islam, mantra mengalami sinkretisme; ayat-ayat Al-Qur’an disisipkan ke dalam struktur mantra tradisional, menciptakan bentuk baru yang menunjukkan akulturasi budaya dan religius.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Marubat Datu; mantra; pengobatan tradisional; semiotika; magis; Mandailing; Natal. |
Subjects: | Social Process > Acculturation Culture and Institutions Culture and Institutions > Specific Aspect of Culture |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Studi Agama Agama |
Depositing User: | Marahuddin Marahuddin |
Date Deposited: | 04 Sep 2025 03:04 |
Last Modified: | 04 Sep 2025 03:04 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/117086 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |