Desthyani, Adhinda (2025) Pemberdayaan pemuda desa dalam mengatasi pergaulan bebas: Riset aksi pada Karang Taruna Kampung Cipulus Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM)
Keterangan Bebas Plagiarism.pdf Download (755kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
Daftar Isi.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I (1).pdf Download (316kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (591kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Pergaulan bebas di kalangan pemuda menjadi isu sosial yang perlu mendapatkan perhatian serius di Kampung Cipulus, Desa Mandalasari, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung. Minimnya ruang edukatif, lemahnya pengawasan sosial, serta kurangnya wadah partisipatif menyebabkan pemuda rentan terhadap perilaku menyimpang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) bagaimana proses pemberdayaan pemuda desa melalui peningkatan kapasitas dan partisipasi aktif dalam mengatasi pergaulan bebas dengan metode riset aksi di Kampung Cipulus, dan (2) bagaimana peran desentralisasi mendukung upaya pemberdayaan pemuda desa dalam mengatasi pergaulan bebas di Kampung Cipulus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pemberdayaan masyarakat dari Soetomo (2009), yang menekankan pentingnya desentralisasi dan pengembangan kapasitas masyarakat agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan. Teori ini dipadukan dengan teori proses pemberdayaan dari Wrihatnolo dan Dwidjowijoto (2007). Penelitian ini juga dilengkapi dengan konsep desentralisasi dari Rondinelli, Domai, dan UNDP yang menekankan pada pelimpahan kewenangan ke tingkat lokal untuk mendorong partisipasi masyarakat secara lebih luas. Penelitian ini menggunakan metode riset aksi Sisdamas yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, melalui empat tahapan siklus dengan mengadopsi pendekatan mixed methods. Pendekatan kuantitatif diterapkan terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang lebih luas mengenai keadaan sosial masyarakat, yang kemudian diikuti oleh metode kualitatif untuk memperdalam dan menjelaskan temuan kuantitatif dengan lebih mendetail. Paradigma yang digunakan adalah pragmatis, menekankan bahwa pemilihan metode harus selaras dengan kebutuhan praktis dalam menyelesaikan masalah di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan pemuda melalui strategi desentralisasi dan peningkatan kapasitas dapat mendukung tumbuhnya inisiatif lokal dan keberdayaan pemuda. Namun tetap perlu dikuatkan dengan membangun kolaborasi antara organisasi pemuda, pemerintah dan masyarakat dalam membangun ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan terutama terkait dengan norma sosial keagamaan untuk mengendalikan pergaulan bebas.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemberdayaan; Pemuda; Pergaulan Bebas; Desentralisasi |
Subjects: | Social Interaction, Interpersonal Relations > Social Participation Social Process > Social Change Social Groups > Groups Social Welfare, Problems and Services > Problems and Services to Young People |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam |
Depositing User: | Desthyani Adhinda |
Date Deposited: | 08 Sep 2025 01:39 |
Last Modified: | 08 Sep 2025 03:33 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/117662 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |