Tanggung jawab negara terhadap pemberian pembiayaan pendidikan layak bagi anak terlantar di LKSA Kabupaten Subang perspektif Mas'uliyyah Ad-Daulah

Hidayat, T. Mustika Aulia (2025) Tanggung jawab negara terhadap pemberian pembiayaan pendidikan layak bagi anak terlantar di LKSA Kabupaten Subang perspektif Mas'uliyyah Ad-Daulah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
COVER.pdf

Download (160kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (196kB) | Preview
[img]
Preview
Text (KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM)
KETERANGAN BEBAS PLAGIARISM.pdf

Download (828kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf

Download (248kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB 1.pdf

Download (439kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (312kB)
[img] Text (BAB III)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (122kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (558kB)
[img] Text (BAB V)
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (212kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (325kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Pemenuhan hak pendidikan bagi anak terlantar merupakan tanggung jawab negara sebagaimana termuat dalam Pasal 31 dan Pasal 34 UUD 1945. Namun dalam praktiknya, masih banyak anak terlantar yang belum mendapatkan akses pendidikan secara layak, terutama yang berada di luar panti atau di bawah naungan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Di Kabupaten Subang, angka kemiskinan yang tinggi dan keterbatasan koordinasi antarinstansi menyebabkan pelayanan pendidikan bagi anak terlantar belum optimal. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan antara regulasi dan implementasi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui pemenenuhan pendidikan layak bagi anak terlantar di Kabupaten Subang. 2). Mengetahui kendala pemenuhan hak pendidikan layak bagi anak terlantar di Kabupaten Subang. 3). Mengetahui tinjauan kaidah mas’uliyyah ad-daulah terhadap pendidikan layak bagi anak terlantar di Kabupaten Subang. Metodologi penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan yuridis empriris dan metode deskriptif analisis. Data diperoleh melalui studi pustaka, observasi, wawancara dengan pihak Dinas Sosial dan pengelola LKSA, serta dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan secara stimulant, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Pemenuhan hak pendidikan anak terlantar di Kabupaten Subang masih belum optimal, dengan dominasi peran Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan donatur swasta, serta keberhasilan pemenuhan pendidikan bagi anak terlantar di Kabupaten Subang baru mencapai sekitar 40%. 2). Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Subang bidang pemberdayaan sosial, implementasi regulasi menghadapi berbagai hambatan, seperti minimnya alokasi anggaran, lemahnya koordinasi antara Dinas Sosial dan pemerintah daerah, yang berakibat pada belum terpenuhinya hak pendidikan secara adil dan menyeluruh. 3). Dalam perspektif mas’uliyyah ad-daulah menuntut negara menjamin pendidikan anak terlantar demi menjaga akal dan keturunan sesuai maqashid syariah. Pemeliharaan akal dilakukan dengan menyediakan pendidikan layak agar anak terhindar dari kebodohan, sementara pemeliharaan keturunan menuntut negara mencegah keterlantaran generasi melalui pemberdayaan pendidikan layak bagi anak terlantar

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Anak Terlantar; LKSA; Mas’uliyyah Ad-daulah; Pendidikan Layak; Tanggung Jawab Negara
Subjects: Constitutional and Administrative Law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam (Siyasah)
Depositing User: T. Mustika Aulia Hidayat
Date Deposited: 08 Sep 2025 03:17
Last Modified: 08 Sep 2025 03:17
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/117783

Actions (login required)

View Item View Item