Hubungan gejala Inner Child dengan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam : Penelitian kuantitatif korelasional pada siswa kelas X SMAN 23 Bandung

Wandanie, Firna Syifa (2025) Hubungan gejala Inner Child dengan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam : Penelitian kuantitatif korelasional pada siswa kelas X SMAN 23 Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (205kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (293kB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarism (10).pdf Download (217kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (277kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (631kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (658kB) | Request a copy
	Text 7_bab3 (1).pdf Restricted to Registered users only Download (626kB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (880kB) | Request a copy
	Text 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (239kB) | Request a copy
	Text 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (474kB) | Request a copy
	Text 11_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya gejala inner child yang teridentifikasi pada sebagian siswa, yang diduga turut berpengaruh terhadap capaian hasil belajar, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan pengamatan awal, beberapa siswa menunjukkan ciri-ciri seperti merasa takut ditinggalkan, menyalahkan diri sendiri, sulit mempercayai orang lain, hingga mudah tersinggung. Gejala-gejala tersebut merupakan bagian dari luka batin masa kecil (inner child wound) yang belum terselesaikan dan dapat berdampak pada proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi gejala inner child yang muncul pada siswa kelas X SMAN 23 Bandung; (2) mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam; dan (3) menganalisis hubungan antara gejala inner child dengan hasil belajar dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Kerangka teori dalam penelitian ini mengacu pada konsep inner child yang dijelaskan sebagai bagian dari kepribadian seseorang yang terbentuk sejak masa kanak-kanak dan dapat memengaruhi emosi, perilaku, serta cara individu merespons lingkungan belajar. Gejala inner child dapat diklasifikasikan dalam empat luka batin utama: abandonment wound, guilt wound, trust wound, dan neglect wound. Sementara itu, hasil belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang diukur melalui proses penilaian pembelajaran berupa diagnostik awal, penilaian formatif, dan penilaian sumatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket gejala inner child dan dokumentasi nilai hasil belajar berdasarkan tiga jenis penilaian sesuai Kurikulum Merdeka, yaitu diagnostik awal, penilaian formatif, dan penilaian sumatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Gejala inner child pada siswa kelas X berada pada kategori sedang dengan persentase 48,05%, diikuti kategori rendah 27,27%, dan tinggi 24,68%. Analisis korelasi hanya dilakukan pada siswa dengan kategori sedang dan tinggi sebanyak 56 responden. (2) Hasil belajar siswa pada penilaian diagnostik awal didominasi kategori Cukup (58,44%), penilaian formatif didominasi kategori Baik (38,96%), dan penilaian sumatif didominasi kategori Sangat Baik (41,56%). (3) Uji korelasi Spearman Rank menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat kuat dan signifikan antara gejala inner child dengan ketiga jenis penilaian hasil belajar, yaitu: diagnostik awal (r = -0,915, p < 0,001), penilaian formatif (r = -0,874, p < 0,001), dan penilaian sumatif (r = -0,843, p < 0,001). Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi gejala inner child yang dimiliki siswa, semakin rendah hasil belajar mereka pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Actions (login required)

View Item