Konseling individu untuk meningkatkan Self-Disclosure siswa: Penelitian di SMP Plus Ar-Rahmat Cileunyi Kab. Bandung

Auliah, Tasya Sayidah (2025) Konseling individu untuk meningkatkan Self-Disclosure siswa: Penelitian di SMP Plus Ar-Rahmat Cileunyi Kab. Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (187kB) | Preview
[img]
Preview
Other (LEMBAR PLAGIARISME)
3_LEMBAR PLAGIARISME.PDF

Download (127kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
4_DAFTAR ISI.pdf

Download (199kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
5_BAB 1.pdf

Download (330kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
6_BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (446kB)
[img] Text (BAB III)
7_BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (760kB)
[img] Text (BAB IV)
8_BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (199kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (188kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
10_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (814kB)

Abstract

Kurangnya keterbukaan diri (self-disclosure) siswa ditunjukkan dengan masalah yang terlihat seperti jarangnya siswa mengungkapkan perasaan maupun pengalaman pribadinya kepada orang lain. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesibukan orang tua, keterbatasan kepercayaan kepada pihak lain, dan faktor lingkungan yang tertutup. Adanya layanan konseling individu diharapkan dapat menjadikan wadah bagi siswa untuk dapat terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi self-disclosure siswa, proses pelaksanaan konseling individu, serta hasil pelaksanaan konseling individu yang dilakukan di SMP Plus Ar-Rahmat Cileunyi Kab. Bandung dalam meningkatkan self-disclosure siswa. Penelitian ini mengacu pada Teori self-disclosure DeVito (2011) yang menjelaskan keterbukaan diri berdasarkan 5 aspek dimensi: amount, valence, accuracy, intention, dan intimacy serta didukung teori konseling client-centered Carl Rogers (1940) yang memberi ruang bagi siswa, menerima dan menghargai, tidak menghakimi, serta menunjukkan diri yang sebenarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian dipilih secara purposive, yaitu siswa SMP Plus Ar-Rahmat yang mengikuti layanan konseling individu. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah proses konseling individu yang dilakukan mampu memberikan ruang terhadap siswa agar dapat meluapkan emosinya selain itu guru BK tetap menjaga kerahasiaan, serta memberikan respon yang positif terhadap siswa. Setelah mengikuti layanan, siswa mengalami peningkatan keterbukaan diri hampir pada setiap aspek self-disclosure, baik dalam kesadaran individu dalam mengungkapkan diri pada seseorang, seimbang dalam menyampaikan hal negatif dan positif tentang dirinya, adanya kejujuran dalam melakukan keterbukaan, kesadaran individu untuk mengontrol informasi yang akan disampaikan, dan dapat mengungkapkan detail hal-hal yang dirasa sebagai impersonal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Konseling Individu; Self-Disclosure; Siswa
Subjects: Educational Institutions, Schools and Their Activities > Student Guidance and Counseling
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: Tasya Sayidah Auliah
Date Deposited: 24 Sep 2025 04:05
Last Modified: 24 Sep 2025 04:05
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/121619

Actions (login required)

View Item View Item