Nasakh Mansukh menurut pandangan Imam Asy-Syuyuti dalam kitab Al-Itqon Fi Ulum Al-Qur'an dan impementasinya dalam tafsir Ad-Dur Al-Mantsur Fi Tafsir Bil Ma'tsur kajian surat Al-Baqarah

Faturohman, Muhamad Taufik (2025) Nasakh Mansukh menurut pandangan Imam Asy-Syuyuti dalam kitab Al-Itqon Fi Ulum Al-Qur'an dan impementasinya dalam tafsir Ad-Dur Al-Mantsur Fi Tafsir Bil Ma'tsur kajian surat Al-Baqarah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Dati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (123kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (217kB) | Preview
Preview	Text 3_skbebasplagiarism.pdf Download (291kB) | Preview
Preview	Text 4_daftarisi.pdf Download (223kB) | Preview
Preview	Text 5_bab1.pdf Download (478kB) | Preview
	Text 6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (468kB) | Request a copy
	Text 7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (272kB) | Request a copy
	Text 8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (881kB) | Request a copy
	Text 9_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB) | Request a copy
	Text 10_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) | Request a copy

Abstract

Imam As-Syuyuti dalam kitab Al-Itqon Fi Ulum Al-Qur’an dan Tafsir al-Dur al-Ma’tsur. Nasakh mansukh berarti menghapus (al-Izalah), penggantian (at-tabdil), pengalihan (at-tahwil), dan pemindahan (an-naql). Dengan demikian nasakh mansukh yaitu penggantian hukum yang sudah lama digantikan dengan hukum yang baru. Kaitanya dengan Al-Qur’an, nasakh mansukh memiliki peranan yang sangat penting dalam menyempaikan hukum-hukum yang baru di dalam Al-Qur’an khususnya QS.Al-Baqarah. Karena di dalam Al-Qur’an banyak ayat yang mempunya hukum-hukum baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nasakh mansukh di QS.Al-Baqarah pada kitab Al-Itqon Fi Ulum Al-Qur’an dan Implemetasinya dalam Tafsir al-Dur al-Ma’tsur karya Imam Asy-Syuyuti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Data primer bersumber dari kitab Al-Itqon Fi Ulum Al-Qur’an dan Tafsir al-Dur al-Ma’tsur, sementara data sekunder berupa buku-buku Bahasa arab, jurnal, skripsi yang relevan terkait nasakh mansukh, serta kajian Ulum Al-Qur’an khususnya nasakh mansukh. Teknik analisis isi (content analysis) dan pengolahan data dilakukan secara deskriptif untuk mengkaji nasakh mansukh menurut Imam Asy-Syuyuti. Peneliti memperoleh kesimpulan bahwa implementasinya ada beberapa perbedaan ayat, dalam kitab Al-Itqon Fi Ulum Al-Qur’an Imam Asy-Syuyuti menyebutkan ada 10 ayat nasakh mansukh dalam QS.Al-Baqarah sedangkan dalam Tafsir al-Dur al-Ma’tsur Imam Asy-Syuyuti menyebutkan ada 9. Tetapi Imam Asy-Syuyuti mempunyai alasan yang kuat terkait adanya perbedaan tersebut. Adapun alasan Imam Asy-Syuyuti mengenai perbedaan tersebut yaitu, 1) Dari segi alasan terjadinya nasakh, hal ini bentuk kebijaksanaan ilahiah dalam menyampaikan syariat secara bertahap sesuai dengan kesiapan umat, agar mereka tidak merasa terbebani secara tiba-tiba dengan hukum yang berat. 2) Dalam tafsir Ad-Durr al-Manthūr, Imam as-Suyūṭī mencantumkan berbagai bentuk nasakh seperti at-tabdīl, at-tahwīl), dan an-naqlImam Asy-Syuyuti menggunkan jenis an-Naql sebanyak 1 kali (QS.Al-Baqarah:180). At-Tahwil 2 kali (QS.Al-Baqarah:187), (QS.Al-Baqarah:219), dan terkahir at-Tabdil 4 kali (QS.Al-Baqarah:183-184), (QS.Al-Baqarah:190-193), (QS.Al-Baqarah:216-217), (QS.Al-Baqarah:240). 3) konsistensi penggunaan ayat, meskipun suatu ayat dinyatakan sebagai mansūkh, ayat tersebut tetap dipertahankan dalam mushaf dan dijadikan rujukan dalam tafsir maupun pengambilan hikmah

Actions (login required)

View Item