Said, Lutfiah Aisya (2025) Tinjauan hukum Islam terhadap tradisi Doi' menre dalam perkawinan suku bugis di Kecamatan Mandai Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (338kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (346kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
lembar pernyataan (5).pdf Download (82kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (793kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab I.pdf Download (732kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB II)
5_Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (767kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
6_Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (922kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
7_Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (353kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN PENELITIAN)
Lampiran Penelitian (8).pdf Restricted to Repository staff only Download (905kB) |
Abstract
Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Dalam pelaksanaannya, masyarakat Bugis memiliki berbagai tradisi adat, salah satunya adalah doi’ menre’, yaitu pemberian mahar oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagai syarat dalam pernikahan adat. Di Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, tradisi ini masih dijalankan secara turun-temurun dan menjadi simbol penghargaan terhadap pihak perempuan. Namun, tingginya nominal doi’ menre’ yang ditentukan oleh pihak keluarga perempuan sering kali menjadi beban berat bagi calon mempelai laki-laki, sehingga berpotensi menghambat berlangsungnya pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik pelaksanaan tradisi doi’ menre’ dalam perkawinan adat masyarakat Bugis di Kecamatan Mandai, serta untuk meninjau dan menganalisis praktik tersebut dalam perspektif hukum Islam. Penelitian ini juga ingin mengungkap dampak sosial dan hukum dari tradisi ini terhadap masyarakat setempat, serta memberikan pemahaman yang seimbang antara pelestarian budaya dan penerapan nilai-nilai syariat Islam. Penelitian ini menggunakan teori maslahah mursalah, yaitu sebuah konsep dalam hukum Islam yang mempertimbangkan kemanfaatan dan mencegah kemudaratan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan yuridis empiris. Teknik pengumpulan data dilakukan bersifat kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan tokoh adat, tokoh agama, pasangan yang telah menikah menggunakan tradisi doi’ menre’, serta dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan teori maslahah mursalah, yaitu sebuah konsep dalam hukum Islam yang mempertimbangkan kemanfaatan dan mencegah kemudaratan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi doi’ menre’ masih dipertahankan sebagai bentuk penghormatan terhadap perempuan dan simbol status sosial dalam masyarakat Bugis. Tingginya doi’ menre’ dipengaruhi oleh status sosial, tingkat pendidikan, dan keturunan bangsawan. Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian antara nilai budaya dan ajaran Islam, agar tradisi ini tidak menjadi penghalang dalam membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, serta tetap sesuai dengan hukum Islam dan hukum nasional yang berlaku.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Doi’ Menre’; Hukum Islam; Mahar; Adat Bugis; Perkawinan; |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Lutfiah Aisya Said |
Date Deposited: | 13 Oct 2025 08:00 |
Last Modified: | 14 Oct 2025 07:13 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/123309 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |