Mengurai protest vote sebagai praktik sosial dalam perspektif partisipasi politik nonkonvensional: Studi gerakan coblos semua oleh Jaringan Rakyat Miskin Kota pada Pemilihan Kepala Daerah Jakarta tahun 2024

Ramadhan, Raihan Kurnia (2025) Mengurai protest vote sebagai praktik sosial dalam perspektif partisipasi politik nonkonvensional: Studi gerakan coblos semua oleh Jaringan Rakyat Miskin Kota pada Pemilihan Kepala Daerah Jakarta tahun 2024. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (38kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (46kB) | Preview
Preview	Text Keterangan bebas plagiarism.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text 3_daftarisi.pdf Download (170kB) | Preview
Preview	Text 4_bab1.pdf Download (441kB) | Preview
	Text 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) | Request a copy
	Text 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (79kB) | Request a copy
	Text 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (56kB) | Request a copy
	Text 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) | Request a copy
	Text 10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (527kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menganalisis Gerakan Coblos Semua (Gercos) yang diinisiasi oleh Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) pada Pemilihan Kepala Daerah Jakarta Tahun 2024 sebagai praktik sosial. Masalah yang diangkat adalah ketidakpuasan JRMK terhadap sistem politik dan calon-calon yang ada yang dianggap tidak mampu merepresentasikan aspirasi mereka. Gerakan ini merupakan respons terhadap ketidakpuasan proses Pilkada. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengurai Gercos sebagai sebuah bentuk protest vote dan memahami secara mendalam alasan serta interaksi antara faktor struktural dan agensi. Dengan memahami Gercos sebagai sebuah gerakan politik dari partisipasi politik yang sah yaitu nonkonvensional. Penelitian ini menggunakan kerangka teori praktik sosial dan partisipasi politik. Konsep habitus digunakan untuk menganalisis bagaimana pengalaman kolektif anggota JRMK, seperti trauma penggusuran, membentuk strategi perjuangan mereka. Selanjutnya, konsep modal sosial, modal ekonomi, modal budaya, dan modal simbolik digunakan untuk mengkaji bagaimana JRMK memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk membangun kekuatan kolektif yang menopang gerakan mereka. Partisipasi politik digunakan untuk mengurai protest vote sebagai partisipasi politik non konvensional. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dengan anggota dan koordinator JRMK, serta analisis dokumentasi dari media sosial dan publikasi internal. Metode ini dipilih untuk mendapatkan pemahaman yang kaya dan mendalam dari perspektif subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Habitus kolektif JRMK berhasil ditransformasi dari sikap pasrah menjadi proaktif. Melalui sistem koperasi, JRMK membangun modal ekonomi dari swadaya, yang kemudian digunakan untuk mendanai aksi politik. Jejaring dengan lembaga lain menjadi sumber modal sosial dan budaya berupa pengetahuan dan legitimasi. Gercos berhasil menciptakan modal simbolik bagi JRMK sebagai agen politik yang diperhitungkan, membuktikan bahwa perjuangan mereka adalah strategi yang terorganisir. Gercos juga merupakan partisipasi politik non konvensional karena tidak melanggar aturan dan bagian dari pada partisipasi politik yang sah. Gercos adalah manifestasi protest vote yang lahir dari transformasi habitus dan mobilisasi modal kolektif JRMK sebagai strategi untuk menantang dominasi elite di arena politik Pilkada Jakarta 2024.

Actions (login required)

View Item