Cerai gugat dengan alasan kekerasan dalam rumah tangga: Analis Putusan Nomor 2316/Pdt.G/2024/PA.Nph

Rahma, Thifa Aulia Dewi (2025) Cerai gugat dengan alasan kekerasan dalam rumah tangga: Analis Putusan Nomor 2316/Pdt.G/2024/PA.Nph. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_Cover.pdf Download (147kB) | Preview
Preview	Text 2_ Abstrak.pdf Download (173kB) | Preview
Preview	Text 3_ Bebas Plagiarism.pdf Download (532kB) | Preview
Preview	Text 4_Daftar Isi.pdf Download (145kB) | Preview
Preview	Text 5_Bab 1.pdf Download (434kB) | Preview
	Text 6_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (549kB)
	Text 7_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (420kB)
	Text 8_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB)
	Text 9_Daftar Pustaka .pdf Restricted to Registered users only Download (246kB)
	Text 10_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Alasan perceraian sebagaimana dalam Pasal huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ialah perceraian antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Tetapi dalam praktiknya putusan ini, Penguggat mengajukan gugatan ini dengan alasan mabuk dan perselisihan terkait tempat tinggal, namun pada fakta persidangan diketahui adanya kekerasan dalam rumah tangga secara psikis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pertimbangan hukum yang digunakan oleh majelis hakim untuk mengabulkan gugatan perceraian dengan alasan kekerasan dalam rumah tangga, serta untuk mengidentifikasi bentuk kekerasan yang diakui dalam proses persidangan meskipun tidak secara eksplisit dicantumkan dalam gugatan. Penelitian ini menggunakan tiga teori. Pertama, Kepastian hukum, penerapanya dalam penelitian ini dikarenakan teori tersebut merupakan tujuan utama hukum untuk menciptakan keadilan dan putusan pengadilan merupakan bentuk konkret dari penerapan hukum terhadap suatu perkara, dan menjadi salah satu sarana utama untuk mewujudkan kepastian hukum dalam praktik. Kedua, Keadilan, penerapannya dalam penelitian ini dikarenakan teori tersebut untuk digunakan untuk menilai apakah putusan telah mencerminkan perlakuan yang setara dan tidak memihak antara para pihak, dan Ketiga adapun penerapan teori maslahah mursalah menjadi sebagai dasar ijtihad hakim dalam kondisi kekosongan hukum atau ketidakjelasan bentuk kekerasan. Dengan pendekatan ini, hakim menempatkan kemaslahatan dan perlindungan jiwa sebagai prioritas utama dalam memutus perkara. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan yuridis normatif. Dan jenis data yang digunakan adalah jenis kualitatif. Dengan sumber data primer yaitu Putusan Nomor 2316/Pdt.G/2024/PA.Nph dan sumber data sekunder yaitu Peraturan Perundang-undangan, KHI, doktrin, buku literasi, jurnal, skripsi terdahulu, artikel, dan literatur lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa :(1) pertimbangan hukum hakim dalam mengabulkan perkara perselisihan yang menjadi adanya kekerasan dalam rumah tangga dikarenakan adanya pertimbangan fakta dari keterangan saksi mengenai tindakan mabuk-mabukan, berkata kasar, dan tidak mencukupi nafkah. Pertimbangan hukum terhadap perkara ini terbukti adanya kekerasan dalam rumah tangga secara psikis, hal ini seusai denganUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Pasal 1.(2) bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi yaitu kekerasan psikis dengan adanya kata-kata kasar yang menyakiti sebanyak tiga kali yang berdampak pada kesehatan mental Penguggat, tetapi pada amar putusan, dan berita acara sidang tidak dicantumkan secara jelas dan rinci. Menurut Asas “putusan harus memuat alasan yang jelas dan rinci, terhadap Putusan Nomor 2316/Pdt.G/2024/PA.Nph belum memenuhi asas tersebut.

Actions (login required)

View Item