Analisis yuridis tentang akad Ba'i Inah : Study komperatif fatwa Majelis Penasihat Syariah Malaysia dan DSN-MUI

Shodiqin, Naufal Muhamad (2025) Analisis yuridis tentang akad Ba'i Inah : Study komperatif fatwa Majelis Penasihat Syariah Malaysia dan DSN-MUI. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) cover.pdf Download (132kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (310kB) | Preview
Preview	Text (BEBAS PLAGIASI) SURAT PLAGIASI.pdf Download (350kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (638kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (956kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (820kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB)

Abstract

Akad Ba’i Inah merupakan salah satu bentuk transaksi dalam fikih muamalah yang kontroversial karena melibatkan dua akad jual beli dalam satu rangkaian yang berpotensi menyerupai riba. Dalam konteks keuangan syariah modern, Ba’i Inah menjadi perdebatan antara lembaga fatwa di berbagai negara, terutama antara Majelis Penasihat Syariah Malaysia dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Penelitian ini berfokus pada analisis yuridis dan komparatif terhadap pandangan kedua lembaga tersebut terhadap keabsahan dan implementasi akad Ba’i Inah dalam praktik keuangan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam dasar hukum, metode istinbat, serta implikasi fatwa terhadap perkembangan hukum ekonomi syariah dan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan syariah. Dengan fokus pada pendekatan hukum dan fikih antara Malaysia dan Indonesia dalam memandang substansi akad Ba’i Inah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif dan komparatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur terhadap fatwa resmi, kitab fikih klasik dan kontemporer, regulasi hukum positif, serta jurnal akademik. Penelitian ini mengedepankan analisis normatif terhadap muatan substansi fatwa, konteks penerapan, serta relevansinya terhadap prinsip maqāṣid al-syari‘ah dan asas keadilan dalam transaksi keuangan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi konsep akad dalam fikih muamalah, prinsip keabsahan akad, maqasid al-syari‘ah, serta teori harmonisasi fatwa dalam konteks hukum Islam kontemporer. Pendekatan ini penting untuk memahami bagaimana setiap lembaga fatwa merespons kebutuhan sistem keuangan modern dengan tetap menjaga integritas syariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) SAC Malaysia membolehkan akad Ba’i Inah dengan sejumlah persyaratan syariah, berlandaskan pada mazhab Syafi‘i dan pertimbangan kebutuhan industri keuangan syariah nasional; (2) DSN-MUI tidak merekomendasikan penggunaan Ba’i Inah karena dinilai mengandung unsur hilah yang bertentangan dengan prinsip maqāṣid al-syarī‘ah dan substansi keadilan kontraktual; (3) Perbedaan pendekatan ini mencerminkan tantangan dalam harmonisasi fatwa syariah regional, serta menuntut perlunya dialog antar lembaga fatwa untuk menciptakan keseragaman prinsip dan kejelasan hukum bagi pelaku industri. Untuk meningkatkan kredibilitas sistem keuangan syariah, diperlukan penguatan standar fatwa, peningkatan kapasitas istinbāṭ hukum, serta kolaborasi antar-otoritas fatwa di tingkat regional dan internasional.

Actions (login required)

View Item