Muthmainah, Bilqisthi Najmi (2025) Dinamika perjuangan Long March Siliwangi dalam film "Darah dan Doa" tahun 1950 dan film "Mereka Kembali" tahun 1972. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text
3_skbebasplagiarisme.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
4_daftarisi.pdf Download (159kB) | Preview |
|
|
Text
5_bab1.pdf Download (413kB) | Preview |
|
|
Text
6_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (523kB) | Request a copy |
||
|
Text
7_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
8_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) | Request a copy |
||
|
Text
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (234kB) | Request a copy |
||
|
Text
10_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Pada tahun 1949, Indonesia telah menerima kedaulatan dan hak kekuasaan telah dipegang seutuhnya. Kondisi ini turut mempengaruhi berbagai sektor, termasuk industri perfilman yang mulai berkembang pesat. Film tidak lagi dipandang semata sebagai hiburan, melainkan juga sebagai media representasi ideologi bangsa. Hal ini terlihat pada peristiwa Long March Siliwangi dalam film perjuangan Darah dan Doa (1950) dan Mereka Kembali (1972). Berdasarkan persoalan tersebut, penelitian ini dapat merumuskan masalah sebagai berikut: pertama, bagaimana perkembangan film perjuangan Indonesia. Kedua, bagaimana dinamika film Darah dan Doa 1950 dan Mereka Kembali 1972? Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui perkembangan film perjuangan Indonesia serta menganalisis dinamika dalam film Darah dan Doa 1950 dan Mereka Kembali 1972. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian sejarah. Metode penelitan sejarah terdapat 4 tahapan, yaitu heuristik (pengumpulan sumber primer dan sekunder), kritik (verifikasi dan relevansi sumber), interpretasi (penafsiran), dan tahapan historiografi (penulisan sejarah). Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa film perjuangan Indonesia berkembang mengikuti konteks ideologi pada zamannya. Pada masa Orde Lama, film perjuangan lahir dalam semangat revolusi dan nasionalisme, dengan tema yang meliputi perjuangan fisik, politik, dan identitas bangsa. Sementara pada masa Orde Baru, film perjuangan diarahkan lebih ketat sebagai sarana legitimasi politik, dengan menonjolkan peran militer sebagai kekuatan utama. Perbedaan tersebut tampak dalam Darah dan Doa (1950) yang merefleksikan semangat revolusi awal kemerdekaan, sedangkan Mereka Kembali (1972) berfungsi membingkai sejarah sesuai kepentingan negara. Dinamika keduanya berpengaruh terhadap proses produksi, respon masyarakat, serta wacana yang terbentuk, sehingga memperlihatkan bahwa film perjuangan tidak hanya merepresentasikan peristiwa sejarah, tetapi juga berperan dalam membangun memori kolektif bangsa.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Long March Siliwangi; Film Darah dan Doa 1950; Film Mereka Kembali 1972 |
| Subjects: | Public Performances > Film Reviews History of Southeast Asia > History of Indonesia |
| Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
| Depositing User: | Bilqisthi Najmi Muthmainah |
| Date Deposited: | 02 Dec 2025 06:47 |
| Last Modified: | 02 Dec 2025 06:47 |
| URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/126188 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |



