Aktor non-negara dalam perlawanan terhadap radikalisme: Studi kasus Almagari di Kabupaten Garut dalam menangkal ideologi Negara Islam Indonesia

Satibi, Rendi Ahmad (2025) Aktor non-negara dalam perlawanan terhadap radikalisme: Studi kasus Almagari di Kabupaten Garut dalam menangkal ideologi Negara Islam Indonesia. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover (1).pdf Download (50kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak (1).pdf Download (180kB) | Preview
Preview	Text (SKBEBASPLAGIASI) 3_SKBebasPlagiasi.pdf Download (275kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 4_DAFTAR ISI.pdf Download (208kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 5_BAB 1.pdf Download (356kB) | Preview
	Text (BAB II) 6_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (394kB)
	Text (BAB III) 7_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (581kB)
	Text (BAB IV) 8_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) 9_BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 10_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (418kB)
	Text (LAMPIRAN) 11_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penyebaran ideologi radikal berbasis agama seperti Negara Islam Indonesia (NII) masih menjadi persoalan serius di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Garut. Meskipun berbagai upaya formal telah dilakukan oleh pemerintah, keterbatasan jangkauan dan respons institusi negara menyebabkan perlunya keterlibatan aktor-aktor non-negara dalam mengisi kekosongan tersebut. Dalam konteks ini, ALMAGARI (Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi) hadir sebagai organisasi masyarakat sipil yang diprakarsai oleh tokoh agama, pemuda, dan aktivis lokal untuk melakukan perlawanan terhadap penyebaran paham radikal NII secara langsung dari akar rumput. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan tantangan yang dihadapi ALMAGARI dalam menghadapi penyebaran ideologi radikal NII di Kabupaten Garut, memahami alasan yang melatarbelakangi keterlibatan mereka dalam isu kontra-radikalisme, serta mengevaluasi efektivitas keterlibatan tersebut dalam pencegahan radikalisme di masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional oleh Talcott Parsons untuk menjelaskan posisi ALMAGARI sebagai pengganti fungsi sosial yang tidak dijalankan negara, serta teori modal sosial dari Pierre Bourdieu dan Robert Putnam untuk menganalisis kekuatan jaringan sosial dan kepercayaan komunitas yang dibangun dalam aktivitas mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif. Informan terdiri dari pengurus ALMAGARI, relawan, tokoh agama, mantan anggota NII, dan warga yang menjadi target kegiatan penyuluhan. Data dianalisis dengan teknik reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta menggunakan pendekatan analisis naratif untuk menggambarkan dinamika dan konteks sosial secara utuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa ALMAGARI menerapkan strategi preventif berupa edukasi, kampanye moderasi beragama, dan penguatan jejaring sosial serta strategi kuratif berupa pendampingan korban, advokasi keluarga, reintegrasi sosial, dan bimbingan intensif. Tantangan utama yang mereka hadapi antara lain keterbatasan sumber daya, resistensi dari simpatisan NII, serta minimnya dukungan struktural dari sebagian elemen masyarakat. Keterlibatan ALMAGARI di dorong oleh kesadaran kolektif bahwa penyebaran ideologi transnasional seperti NII dapat merusak harmoni sosial dan mengancam keutuhan bangsa. Efek strategi ini tampak dari meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya radikalisme, terbangunnya jejaring sosial yang inklusif, serta menurunnya angka keberhasilan rekrutmen NII di wilayah Garut. Penelitian ini menegaskan bahwa peran ALMAGARI sangat signifikan dalam menangkal ideologi radikal di tingkat lokal.

Actions (login required)

View Item