Maghfuri, Muhammad Wildan (2025) Invasi Indonesia ke Timor Timur dalam pemberitaan surat kabar Belanda 1977-1979. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
Cover.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text (BEBAS PLAGIARISME)
Bebas Plagiarisme.pdf Download (417kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI (2).pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB 1.pdf Download (342kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (324kB) |
||
|
Text (BAB III)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text (BAB IV)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (136kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB) |
||
|
Text (LAMPIRAN LAMPIRAN)
LAMPIRAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini memulai dengan rumusan masalah bagaimana invasi terjadi antara Indonesia dan Timor Timur serta bagaimana peran media Belanda dalam pemberitaan tentang invasi tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan dinamika konflik Indonesia–Timor Timur serta menjelaskan bagaimana surat kabar Belanda menafsirkan invasi tersebut. Kajian ini menekankan bahwa ada hubungan yang kuat antara peristiwa politik,kepentingan internasional,dan konstruksi wacana di media asing tentang legitimasi konflik. Penelitian sejarah dilakukan menggunakan pendekatan kajian literatur. Heuristik (pengumpulan sumber), kritik (eksternal dan internal), interpretasi, dan historiografi adalah empat tahapan penelitian ini. Sumber yang digunakan termasuk surat kabar Belanda dari tahun 1977 hingga 1979, yang dikumpulkan melalui arsip digital, serta literatur sekunder seperti buku, laporan resmi, dan penelitian akademis. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori (framing) Erving Goffman untuk melihat bagaimana media Belanda memnarasikan fakta invasi Indonesia ke Timor Timur untuk keuntungan ideologis. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa setelah Fretilin mengumumkan kemerdekaan sepihak Timor Timur pada 7 Desember 1975, Indonesia memulai invasinya melalui Operasi Seroja. Pemerintah Orde Baru menganggap rezim berhaluan kiri di Timor Timur mengancam stabilitas wilayah, terutama selama Perang Dingin. Meskipun Indonesia berusaha menggambarkan invasi ini sebagai upaya integrasi untuk stabilitas regional, banyak korban sipil dan menuai kecaman internasional. Peristiwa tersebut memiliki konsekuensi politik, sosial, dan kemanusiaan yang signifikan, dan merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Asia Tenggara. Konflik Indonesia-Timor Timur dipicu oleh faktor internal pascakolonial. Ini juga terkait erat dengan Perang Dingin dan strategi keamanan Orde Baru. Surat kabar Belanda mencatat pelanggaran HAM, penderitaan rakyat sipil, dan citra negatif militer Indonesia, meskipun beberapa pemberitaan mempertanyakan jumlah korban. Singkatnya, media Belanda mencerminkan dinamika politik luar negeri Belanda pascakolonial dan memainkan peran penting dalam membentuk opini publik Eropa tentang invasi Indonesia. Menurut penelitian ini, media massa bukan sekadar penyampai informasi; mereka adalah aktor aktif dalam membangun narasi sejarah.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Invasi; Sejarah; Timor Timur; Surat kabar belanda |
| Subjects: | History of Southeast Asia > History of Indonesia History of Southeast Asia > Period of Republic History of Southeast Asia > Period 2000 - Now |
| Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
| Depositing User: | Wildan Maghfuri |
| Date Deposited: | 03 Dec 2025 07:46 |
| Last Modified: | 03 Dec 2025 07:46 |
| URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/126232 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |



