Kiki, Syukri Musthafa (2021) Kriteria orang berilmu dalam Al-Qur`An : Kajian Semantik Kontekstual pada Ayat-Ayat tentang orang berilmu dalam Al-Qur`an. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1 Cover.pdf Download (134kB) | Preview |
|
|
Text
2 ABSTRAK.pdf Download (133kB) | Preview |
|
|
Text
lembar pernyataan Kiki Pasca.pdf Download (296kB) | Preview |
|
|
Text
4 Daftar Isi.pdf Download (54kB) | Preview |
|
|
Text
5 BAB 1.pdf Download (249kB) | Preview |
|
|
Text
6 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (439kB) | Request a copy |
||
|
Text
7 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB) | Request a copy |
||
|
Text
8 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (670kB) | Request a copy |
||
|
Text
9 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (174kB) | Request a copy |
||
|
Text
10 daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) | Request a copy |
Abstract
Penafsiran para mufassir tentang kriterium orang berilmu dalam al-Qur`an cenderung tekstualis. Selain merujuk pada para nabi dan orang-orang beriman, selebihnya mengarah pada malaikat. Sangat eksklusif. Seakan-akan tidak ada ruang dalam teks al-Qur`an yang mengisyaratkan manusia modern hadir sebagai bagian dari orang berilmu yang disebutkan di dalamnya. Penelitian ini berfokus pada menelaah beberapa frasa dalam al-Qur`an tentang orang berilmu, yakni ulu al-‘ilm, utu al-ilm, rasikhan fi al-‘ilm, ulu al-albab, ulu al-abshar, ulu al-nuha, dalam konteks hari ini. Tujuan dari penelitian ini adalah, pertama, untuk mengetahui terlebih dahulu makna leksikal—yang merujuk pada kamus—dari beberapa frasa termaksud, untuk kemudian, kedua, mencari makna kontekstual dari frasa-frasa tersebut. Pencarian makna leksikal dimaksudkan untuk melihar makna dasar yang menjadi akar bari makna relasional dan makna kontekstual. Sementara itu, penelusuran makna kontekstual dimaksudkan untuk mencari relevansi kehendak al-Qur`an tentang orang berilmu dengan fakta hari ini. Mengingat setiap pembicaraan al-Qur`an senantiasa sejalan dengan setiap peralihan waktu dan perubahan zaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis melalui teknis semantik-kontekstual al-Qur`an. Artinya, data-data yang terhimpun dianalisis melalui teori semantik, yakni analisis kata dan himpunan ayatnya. Teori semantik yang digunakan adalah teori semantik-kontekstual al-Qur`an yang dikemukakan oleh D. Hidayat yang merujuk pada: Konteks kamus (siyaqu al-mu’jami), konteks gramatikal bahasa (siyaqu al-nahwi), konteks semantik (siyaqu al-dalaliy), konteks historis (siyaqu al-tarikhiy) dan konteks penalaran logis (siyaqu al-dzihniy). Penelitian ini berakhir pada satu kesimpulan bahwa pembicaraan al-Qur`an tentang orang-orang berilmu, secara kontekstual, memungkinkan berujung pada banyak alternatif pemaknaan. Semisal, frasa ulu al-nuha pada QS. Thaha: 54, tidak hanya tentang mereka yang memaksimalkan akal untuk menangkap kebesaran Allah, tetapi secara kontekstual mengarah pada orang-orang yang dianugerahi akal untuk mengelola anugerah rezeki dari Allah bagi kemaslahatan umat. Demikian hal dengan frasa lainnya yang secara kontekstual menemukan relevansinya dengan karakteristik dan personalitas manusia hari ini.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Kriterium; Orang Berilmu; al-Qur`an'; Semantik Kontekstual; |
| Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kumpulan Ayat-ayat dan Surat-surat Tertentu dalam Al-Qur'an Philosopy and Theory > Semantics |
| Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
| Depositing User: | Kiki Syukri Musthafa |
| Date Deposited: | 11 Dec 2025 07:35 |
| Last Modified: | 11 Dec 2025 07:35 |
| URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/126598 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |



