Aprilianika M, Shylva (2011) Pengaruh konsentrasi trichoderma harzianum terhadap penyakit antraknosa pada buah cabai. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (60kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (80kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (55kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (118kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (543kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (288kB) |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (50kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) |
Abstract
Cendawan Colletotrichum gloeosporioides merupakan salah satu jamur patogen penyebab antraknosa pada buah cabai. Kehilangan hasil panen akibat penyakit ini telah banyak merugikan para petani. Untuk menanggulangi penyakit ini, perlu dicari fungisida yang yang aman dan tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan dan organisme lain yaitu dengan menggunakan agen hayati berbahan baku biofungisida. Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh konsentrasi Trichoderma harzianum terhadap penyakit antraknosa pada buah cabai dengan tujuan untuk mengetahui pemanfaatan cendawan Trichoderma harzianum sebagai pengendali hayati untuk mengendalikan penyakit antraknosa pada buah cabai. Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat kali pengulangan. Inokulasi pada buah cabai dilakukan dua tahap, pertama buah cabai dioles atau dicelup cendawan Trichoderma harzianum sesuai dengan konsentrasi 102 spora/ml, 104 spora/ml, 106 spora/ml, 108 spora/ml, dan 1010 spora/ml simpan sampai kering. Kemudian tahap dua, buah cabai diinfeksi dengan cara disuntikkan penyakit antraknosa (Colletotrichum. gloeosporioides) pada bagian pangkal dan ujung buah cabai sebanyak 1 ml dengan konsentrasi 106 spora/ml. Parameter yang diukur adalah diameter pertumbuhan lesio pada buah cabai. Data yang didapatkan diuji secara statistik menggunakan uji one-way ANOVA, kemudian dilanjutkan dengan uji berganda Duncan yang diolah menggunakanan sofwer SPSS 16.0 untuk mengetahui signifikan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada semua perlakuan konsentrasi cendawan Trichoderma harzianum mampu menekan perkembangan lesio pada buah cabai. Perlakuan Trichoderma harzianum pada konsentrasi 102 spora/ml, 104 spora/ml, 106 spora/ml dan 108 spora/ml memiliki kemampuan yang setara untuk menekan perkembangan lesio pada buah cabai yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides dengan persentase penghambatan perkembangan lesio antraknosa pada buah cabai pada 22,43%; 20,98%; 24,53% dan 23,36%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Colletotrichum gloeosporioides; Buah cabai; Antraknosa; cemdawan Trichoderma harzianum; |
Subjects: | Biology |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 27 Apr 2016 08:17 |
Last Modified: | 01 Feb 2019 03:07 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/1305 |
Actions (login required)
View Item |