Jenab, Siti (2018) Autonomi perempuan dalam dunia maskulin: analisis feminisme liberal terhadap film Dangal. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (98kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (98kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (724kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (621kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) | Request a copy |
Abstract
Film merupakan alat dalam proses sosialisasi yang membuka pandangan baru masyarakat tanpa menggurui. Salah satu pandangan yang ada di masyarakat ialah kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki lebih diutamakan, salah satunya dalam pendidikan dan kesempatan bekerja. Sedangkan kaum perempuan selalu di nomor dua kan. Film sebagai media mampu merefleksikan isu yang berkembang dalam masyarakat. Film Dangal diambil dari kisah nyata perempuan India yang berhasil di bidang olahraga Gulat yang biasanya di dominasi laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam mengenai makna autonomi perempuan. Jenis penelitian menggunakan deskriftif kualitatif. Teori feminisme liberal yang mengkategorikan perempuan dan lak-laki memiliki hak dan kesempata yang sama. Teknik analisis data menggunakan semiotika Roland Bartes dimana ia menganalisis berdasarkan makna denotasi, konotasi dan makna mitos yang mengarah ke makna kultural, simbol-simbol dan makna emosonal. Pertama peneliti memilih kata-kata dan kalimat yang mengadung autonomi perempuan dan tindakan yang mengandung gender. Kedua mengurai kalimat yang mengandung kemandirian perempuan. Terakhir peneliti menginterpretasikan dengan tanda-tanda tersebut dengan mitos yang berkembang di masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan mampu berprestasi di wilayah maskulin, dengan pendidikan atau pelatihan yang serius. Dengan analisis psikoanalisa terhadap tokoh utama Geeta dan Babita, memperlihatkan bahwa pendidikan menjadikan seseorang perempuan memahami dirinya. Sehingga mampu memutuskan pilihan hidupnya menjadi atlet Gulat profesional tingkat dunia yang merupakan pilihan hidupnya. Selain itu ditemukan juga perubahan terhadap pemberdayaan sosial, dimana perempuan memiliki kekuasaan, hak dan kemampuan untuk menunjukan hasil latihan dan usaha kepada masyarakat. Dengan semangat untuk mengambil resiko akan memunculkan inspirasi baru dan perubahan. Sosialisasi gender sejak dini akan menghilangkan stereotipe yang merugikan perempuan dan menghambat perempuan dalam berbagai partisipasi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gender; Feminisme; Semiotika; Roland Barthes; Film Dangal; |
Subjects: | Social Groups Social Groups > Gender |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Filsafat Agama |
Depositing User: | Siti Jenab |
Date Deposited: | 02 Nov 2018 09:29 |
Last Modified: | 02 Nov 2018 09:29 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/13442 |
Actions (login required)
View Item |