Wayang golek sebagai warisan budaya Islam Sunda perspektif arkeologis: studi protoype, pakem, karakteristik dan ketokohan

Ma'ruf, Abdul (2018) Wayang golek sebagai warisan budaya Islam Sunda perspektif arkeologis: studi protoype, pakem, karakteristik dan ketokohan. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (84kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (62kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (81kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (167kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (387kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (78kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (118kB) | Request a copy

Abstract

Wayang merupakan salah satu jenis kesenian peninggalan masa lalu yang hingga kini masih hidup dan tetap mendapat dukungan sebagian masyarakat. Wayang Golek Purwa merupakan salah satu jenis kesenian tradisional daerah Jawa Barat yang tumbuh dan berkembang dari masa ke masa sesuai dengan laju perkembangan sosial masyarakat pendukungnya. Pemeran utama sekaligus pemimpin pertunjukan wayang golek purwa lazim disebut dalang. Peranan dalang yang paling dominan adalah mementaskan lakon/cerita pewayangan melalui sabetan (atraksi gerak-gerik/prilaku wayang) dan catur (penuturan) yang didukung karawitan sebagai musik pengiringnya. Dalam pertunjukan wayang golek terkandung nilai etis, estetis dan filosofis, lazim disebut seni Adiluhung (bernilai tinggi) dikarenakan berfungsi sebagai prototype, sarat dengan pesan-pesan moral atau ajaran- ajaran tentang nilai-nilai baik dan buruk dalam menjalani kehidupan. Pagelaran wayang tidak hanya sebuah hiburan atau tontonan semata melainkan juga sebuah tuntunan yang dari sejarahnya para Wali Menggunakan wayang sebagai media untuk mengislamisasikan masyarakat sekitar dengan tiket masuk dua kalimat Syahadat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur wayang golek secara utuh, menikmati wayang golek tidak hanya melihat golek dimainkan oleh dalang saja, banyak unsur yang bernilai tinggi yang perlu untuk diangkat ke permukaan. Penelitian ini mengarah lebih spesifik kepada unsur prototype pakem, karakteristik, dan ketokohan serta nilai-nilai keislaman yang ada pada wayang golek serta di sisipkan sample tokoh golek dari satria, ponggawa, punakawan, dan buta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yaitu Heuristik (mengumpulkan sumber-sumber) baik dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, Kritik (analisis sumber internal dan eksternal, interpretasi (penafsiran) dan historiografi (penulisan sejarah). Dari hasil penelitian ditemukan bahwa wayang golek memiliki unsur yang bernilai tinggi yang harus diketahui, wayang golek memiliki unsur wanda, wanda dalam wayang golek bukan hanya sekedar raut yang dapat dicerap secara visual. Wanda mengandung arti yang kompleks, yang menunjukkan suasana hati, keadaan fisik dan lingkungan tokoh golek, visual ciri-ciri golek bisa dilihat dalam unsur-unsur raut golek. Wayang golek juga memliki pakem yang artinya wayang golek tidak bisa dibuat para juru golek sesuka hatinya, namun ada aturan yang membatasi para juru golek untuk membuat raut golek, kecuali wayang golek Punakawan dan Buta yang tidak terikat pakem, para juru golek bebas berekspresi pada dua jenis golek ini. Pada dasarnya pakem adalah semacam patokan untuk menggambarkan sistem gagasan. Wayang golek juga memiliki nilai-nilai keislaman sebagai gambaran manusia serta sebagai tuntunan dalam setiap lakonnya dan karakteristik dan ketokohan sesuai wanda dan aturan raut tadi, penulis mendapatkan sample tokoh wayang golek yang populer dimasyarakat yaitu, Arjuna dari golongan golek satria, Rahwana raja dari alenka merupakan golongan dari golek Ponggawa, Semar dari golongan golek punakawan, dan Buta Huntu dari golongan golek Buta.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: wayang; golek;
Subjects: Islam > Islamic History
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Abdul Ma'ruf
Date Deposited: 17 Oct 2018 03:58
Last Modified: 17 Oct 2018 03:58
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/15704

Actions (login required)

View Item View Item