Sejarah kampung bordir di Tasikmalaya: telaah sosio historis kampung bordir Saguling Panjang kota Tasikmalaya tahun 1999-2013

Musyaropah, Linda (2018) Sejarah kampung bordir di Tasikmalaya: telaah sosio historis kampung bordir Saguling Panjang kota Tasikmalaya tahun 1999-2013. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Dajti Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (108kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (182kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (219kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (367kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (956kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (104kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) | Request a copy

Abstract

Kampung bordir adalah kampung Saguling Panjang Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Tasikmalaya, karena home industri rata-rata bordiran. Pertama kali didirikan oleh H. Aceng Gozali pada tahun 1970, beliau merintis usaha bordir berawal sebagai pedagang hasil bumi ke beberapa daerah di Tasikmalaya. Kemudian setelah bekerja sebagai buruh bordir di salah satu perusahaan Cina di Jakarta. Setelah beberapa tahun bekerja pulang ke Saguling Panjang dan mengenalkan bordiran kepada masyarakat Saguling. Dan mendirikan home industri bordir. Sejak 1970 di kenal sebagai kampung Bordir Saguling Panjang. Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa rumusan masalah yakni: Pertama, bagaimana sejarah kampung bordir di kampung Saguling Panjang Kelurahan Cilamajang Kota Tasikmalaya? Kedua, Bagaimana perkembangan industri Bordir di Kampung Bordir Saguling Panjang Kelurahan Cilamajang Kota Tasikmalaya tahun 1999-2013?. Kemudian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah kampung bordir di Saguling Panjang dan perkembangan home indutri Bordir masyarakat Saguling Panjang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalakan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik (pengumpulan sumber-sumber), kritik ( analisis sumber eksternal dan internal), interpretasi ( penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Berdasarkan hasil penelitian bahwa, pertama H. Aceng Gozali sebagai tokoh yang pertama kali membawa bordir dan mendirikan bordir di Saguling Panjang. Mulai merintis dan mengenalkan bordir ini pada tahun 1970, yang bermula seorang pekerja di perusahaan Cina di Jakarta, berhasil mengenalkan industri bordir di Saguling Panjang kepada seluruh masyarakat. Bordir dapat merubah perekonomian masyarakat dan membuat kehidupan masyarakat Saguling panjang menjadi sejahtera. kampung Saguling Panjang mendapatkan julukan sebagai kampung bordir karena 90% home industri bordir. Kedua, perkembangan industri bordir Saguling Panjang berkembang sangat pesat, dari awal mula rintisan tahun 1970 hingga sekarang masih tetap berjalan, yang tadinya seorang buruh mereka beralih profesi menjadi pemilik bordir. Bordir di nilai sebagai prospek yang menjanjikan. Pemasaran nya yang sudah ke berbagai daerah dan ke luar negeri. Kemudian industri bordir juga membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian masyarakat Saguling Panjang, dilihat dari keadaan rumah masyarakat yang begitu mewah, kemudian sarana prasarana , seperti mesjid, sekolah, kegiatan posyandu, yang semakin meningkat. Dilihat dari jumlah home industri bordir di Saguling Panjang ini ada 695 home industri pada tahun 2013, sangat nampak sekali jika industri bordir ini membawa pengaruh yag sangat baik terhadap masyarakat Saguling Panjang.

Actions (login required)

View Item