Fauzia, Riza (2017) Pembimbing bad news is good news dalam film nightcrawler. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_COVER.pdf Download (379kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf Download (210kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf Download (412kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (558kB) |
||
Text (BAB III)
6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB) |
Abstract
Media menjadikan bad news sebagai topik utama atau headline mereka demi menarik perhatian masyarakat sehingga dapat meningkatkan omzet penjualan atau rating acara. Di kalangan jurnalis ada istilah yang dikenal dengan “bad news is good news”. Film Nightcrawler menyajikan bad news is good news melalui sudut pandang masyarakat biasa dan produser berita televisi lokal yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Realitas bad news is good news dalam film Nightcrawler disajikan melalui gambaran seorang pencuri yang mulai mencoba peruntungan baru dengan merekam kecelakaan dan kejahatan yang terjadi di kawasan Los Angeles. Film ini memperlihatkan permasalahan nilai berita yang sering terjadi saat ini bahwa berita buruk (bad news) selalu menjadi informasi utama yang layak untuk disajikan pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembingkaian bad news is good news dalam film Nightcrawler dilihat dari empat aspek, yaitu Defines Problem, Diagnose Causes, Make Moral Judgement, dan Treatment Recommendation. Film merupakan media yang sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat melebihi media massa lainnya. Karena secara audio dan visual, film bekerja sama dengan baik dalam membuat penontonnya tidak bosan dan lebih mengingat pesan yang disampaikan karena format penyampaiannya yang menarik. Pemberitaan buruk biasa disebabkan oleh konflik kepentingan. Para jurnalis ini seringkali mengalami konflik kepentingan, mereka terpaksa mematuhi perintah atasannya untuk menulis berita negatif tentang suatu peristiwa. Berita bisa dikatakan sebagai bad news (pemberitaaan buruk) apabila berita tersebut dapat menimbulkan pandangan negatif terhadap isi berita yang disampaikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis framing Robert Entman dengan paradigma konstruktivis, dan jenis penelitian kualitatif. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa bad news is good news dalam film Nightcrawler dilihat sebagai permasalahan moral dan tuntunan yang diabaikan dalam praktek jurnalistik di media, disebabkan oleh kode etik jurnalistik yang tidak menjadi terlalu penting bila dibandingkan dengan keuntungan yang harus diperoleh media, dibuktikan dengan demi meraih keuntungan, terdapat oknum insan media yang bersedia melakukan apapun termasuk mengabaikan moral dan melanggar hukum. Film Nightcrawler menawarkan penyelesaian masalah berupa gagasan agar penonton dan jurnalis bekerja sama untuk menghilangkan anggapan bad news is good news.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bad News Is Good News; Film; Nightcrawler; |
Subjects: | Social Interaction, Interpersonal Relations > Communication Social Interaction, Interpersonal Relations > Media of Communication, Mass Media Social Interaction, Interpersonal Relations > Content of Communication |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik |
Depositing User: | rofita fita robi'in |
Date Deposited: | 19 Dec 2018 23:44 |
Last Modified: | 19 Dec 2018 23:44 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/17571 |
Actions (login required)
View Item |