Penerapan surat edaran Bank Indonesia No.14/7/DPBS tahun 2012 tentang qardh beragun emas di Bank BJB Syari’ah Kantor Cabang Braga Bandung

Fatimah, Vina Siti (2017) Penerapan surat edaran Bank Indonesia No.14/7/DPBS tahun 2012 tentang qardh beragun emas di Bank BJB Syari’ah Kantor Cabang Braga Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (288kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (386kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (387kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (681kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (781kB)
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (535kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB)

Abstract

Bank Jabar Banten Syari’ah adalah salah satu perbankan syari’ah yang melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan akad-akad syari’ah. Bank Jabar Syari’ah memiliki banyak produk perbankan, baik itu dalam penyimpanan dana maupun penyaluran dana. Salah satu produk Bank Syari’ah adalah produk pembiayaan Qardh. Qardh adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah (muqtaridh) yang membutuhkan dana dan /atau uang. Oleh karena itu, nasabah al-qardh berkewajiban mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati bersama antara pihak pemberi dengan pihak yang menerima pinjaman. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang hukum material dalam SEBI No.14/7/DPBS tahun 2012, kemudian untuk mengetahui tentang pelaksaan Qardh beragun emas pada Bank BJB Syari’ah cabang Braga Bandung dan untuk mengetahui harmonisasi antara norma pelaksanaan Qardh beragun emas dengan SEBI No.14/7/DPBS Tahun 2012 di Bank BJB Syari’ah Cabang Braga Bandung. Dilihat dari banyaknya minat nasabah, produk Qardh beragun emas dari tahun ke tahun meningkat. Akan tetapi setelah peningkatan itu terjadi Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Bank Indonesian No.14/7/DPBS tahun 2012 tentang produk Qardh beragun emas bagi Bank Syari’ah dan Unit Usaha Syari’ah yang membatasi besarnya jumlah pembiayaan yang dikeluarkan. Metode yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang diupayakan untuk mengamati permasalahan secara sistematis mengenai fakta-fakta objek tertentu. Metode ini bermaksud untuk menggambarkan atau memaparkan kondisi objektif penelitian pada lembaga yang terkait. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi pustaka dan studi dokumentasi. Sedangkan data primer diperoleh dari fatwa dewan syari’ah nasional dan ketentuan SEBI No.14/7/DPBS tahun 2012. Hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa (1) Pengaturan Qardh beragun emas menurut SEBI No.14/7/DPBS tahun 2012 salah satunya adalah tentang aturan Qardh beragun emas (2) Dengan dikeluarkannya SE BI No.14/7/DPBS mengenai produk Qardh beragun emas bagi Bank Syari’ah dan Unit Usaha Syari’ah, produk gadai emas (Qardh beragun emas) di Bank Syari’ah menjadi lebih prudent dari sebelumnya, karena dalam SEBI tersebut BI telah mengatur beberapa pembatasan dalam produk gadai emas yang sebelumnya memang belum diatur oleh BI. (3) Pelaksanaan gadai emas di Bank BJB Syari’ah Cabang Braga Bandung mengikuti aturan SEBI No.14/7/DPBS tahun 2012. Untuk FTV (Financing To Value), jumlah pembiayaan, jangka waktu pembiayaan dan karakteristik produk gadai emas.

Actions (login required)

View Item