Pelaksanaan jual beli ikan dengan cara taksir dalam perspektif fiqih muamalah di Desa Mekarwangi Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis

Nuramdan, Egi (2014) Pelaksanaan jual beli ikan dengan cara taksir dalam perspektif fiqih muamalah di Desa Mekarwangi Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (198kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (282kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (306kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (736kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (649kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (556kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB)

Abstract

Jual beli merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada perinsipnya jual beli sah apabila memenuhi rukun dan syaratnya, di Desa Mekarwangi Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis terdapat prakik pelaksanaan jual beli ikan dengan cara taksir. Peranan jual beli sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Namun jual beli sebagai usaha yang mulia ini, bisa menjadi fasid apabila tidak memenuhi syarat jual beli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan jual beli ikan dengan cara taksir, mengetahui maslahat dan mafsadat jual beli ikan dengan cara taksir, dan untuk mengetahui tinjuan fiqih muamalah terhadap pelaksanaan jual beli ikan dengan cara taksir di Desa Mekarwangi Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis. Penelitian ini, bertitik tolak pada pemikiran bahwa pada Al-Qur’an Surat Al-Israa Ayat 35. Pada prinsipnya dalam kegiatan jual beli adalah sah sampai ada dalil atau petunjuk yang mengharamkan atau membatalkannya. Sahnya suatu transaksi (akad) jual beli bisa dilihat dengan cara memperhatikan rukun dan syrat-syarat yang harus dipenuhi dalam jual beli (ba’i), jika rukun dan syarat-syaratnya terpenuhi maka hukumnya sah dan jika rukun dan syarat-syaratnya tidak terpenuhi maka hukumnya tidak sah. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yaitu suatu penelitian yang didasarkan atas penuturan dan analisis terhadap permasalahan yang ada pada saat ini. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, serta studi kepustakaan. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, akhinya peneliti menyimpulkan bahwa: 1. Pelaksanaan Jual Beli Ikan dengan Cara Taksir adalah pembeli (pemborong) memborong ikan yang masih ada pada kolam tanpa di kilo terlebih dahulu. 2. Maslahat dan Mafsadat pelaksanaan jual beli ikan dengan cara taksir memberikan kemaslahatan sekunder pada masyarakat. Karena telah mempermudah dan memberikan pengaruh yang lebih memperbaiki dan meyempurnakan kepentingan masyarakat, sedangkan ditinjau dari segi kepentingan umum dan individu, maka jual beli itu termasuk kemaslahatan kulliyah, karena dapat memberikan kemaslahatan yang dirasakan oleh masyarakat banyak. Adapun dari segi kepentingan kemaslahatan wahmiyah yaitu memberikan pembinaan dan kesejahteraan umat manusia dan individu, oleh karena itu jual beli ikan dengan cara taksir tidak terlalu esensial dan hanya bersifat membantu. 3. Menurut tinjuan Fiqih muamalah pelaksanaan jual beli ikan dengan cara taksir di Desa Mekarwangi telah menjadi adat kebiasaan dikalangan pembeli atau pemborong ikan, sedangkan dalam pelaksanaan jual beli ikan dengan cara taksir di Desa Mekarwangi tidak sah karena tidak memenuhi salah satu rukun dan syarat jual beli, hal tersebut terdapat unsur gharar (ketidakpastian) karena adanya ketidaktahuan salah satu pihak yang melaksanakan akad.

Actions (login required)

View Item