Studi komparatif tentang hukum menikah ketika ihram menurut Imam Ibnu Qudamah dan Imam Syamsuddin As-Sarakhsi

Suherman, Eman (2018) Studi komparatif tentang hukum menikah ketika ihram menurut Imam Ibnu Qudamah dan Imam Syamsuddin As-Sarakhsi. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (105kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (133kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (52kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (310kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) | Request a copy

Abstract

Pernikahan Merupakan suatu akad yang suci, yang membolehkan untuk terjadinya wathu’. Akad pernikahan bisa dikatakan sah apabila telah terpenuhinya rukun dan syarat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan juga Nabi Muhammad SAW. Salah satu rukun dalam pernikahan adalah adanya ijab dan Kabul, dengan syarat ijab Kabul tersebut tidak dilakukan pada saat ihram. Pendapat inilah yang dikemukakan oleh Ibnu Qudamah. Sedangkan menurut as-Sarakhsi, orang yang melakukan akad pada saat ihram hukumnya adalah sah. perbedaan pendapat ini dikarenakan berbeda sudut pandang dalam memahi suatu hadits yang saling bertentangan. Penulis memilih tokoh yang penulis anggap berkompeten dalam bidang fiqh. Ibnu Qudamah adalah seorang ahli fiqh yang bermadzhabkan hanbali yang menjadi salah satu rujukan dalam memahami madzhab tersebut. Kemudian Syamsuddin as-Sarakhsi pula adalah salah satu tokoh hanafiyyah yang dianggap pas dalam memahami madzhab tersebut.

Actions (login required)

View Item