Pembatalan akad pembiayaan Musyarakah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah

Hardiansyah, Syahrul Mubarok (2018) Pembatalan akad pembiayaan Musyarakah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (198kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (356kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTARISI.pdf Download (314kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB1.pdf Download (292kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (615kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (749kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (362kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTARPUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) | Request a copy

Abstract

Musyārakah merupakan salah satu bentuk produk pembiayaan dari BPRS yang bisa membantu dan mewujudkan harapan masyarakat melalui kerjasama yang saling menguntungkan antara nasabah dengan pihak BPRS. Begitu juga terdapat dalam salah satu produk pembiayaan di BPRS Amanah Rabbaniah, namun terdapat kejanggalan seperti yang tercantum dalam lembar perjanjian (akad) musyārakah bahwa jika terjadi kerugian maka perjanjian yang telah disepakati secara otomatis atau dengan sendirinya akan berakhir, dengan segala modal usaha dari pihak nasabah harus segera dikembalkan kepada pihak BPRS. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui mekanisme pembiayaan musyārakah, (2) mengetahui penyebab pembatalan akad pembiayaan musyārakah dan (3) mengetahui kesesuaian Fatwa DSN MUI No. No.8/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan musyārakah terhadap pembatalan akad pembiayaan musyārakah di BPRS Amanah Rabbaniah. Penelitian ini bertitik tolak kepada Fatwa DSN MUI No. 08 tahun 2000 tentang pembiayaan musyārakah yang menyebutkan bahwa kerugian harus dibagi diantara para mitra secara proporsional menurut saham masing-masing dalam modal. Dari sini dapat dipahami bahwa jika terjadi kerugian maka tidak semestinya dilakukan pembatalan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dimana pennulis mendeskripsikan suatu satuan analisis secara utuh sebagai satu kesatuan yang terintegrasi yang lazim digunakan pada suatu peristiwa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara dan studi kepustakaan. Adapun sumber data primer diperoleh secara langsung dari pihak BPRS Amanah Rabbaniah dalam bentuk dokumen dan sebagainya, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, makalah, skripsi, artikel, catatan perkuliahan, internet, dan buku-buku lain sebagainya. Data yang ditemukan mekanisme pembiayaan musyārakah di BPRS Amanah Rabbaniah telah sesuai dengan peraturan syariah maupun peraturan perundang-undangan, yang jadi permasalahan yakni terdapat dalam draft akad pada produk pembiayaan modal kerja dengan akad musyārakah di BPRS Amanah Rabbaniah berkaitan dengan penetapan salah satu syarat batal yang dirasa tidak sesuai dengan prinsip musyārakah karena dapat memberatkan juga merugikan salah satu pihak yang berakad, maka dapat penulis katakan bahwa pembatalan akad pada produk pembiayaan musyārakah di BPRS Amanah Rabbaniah Banjaran berkaitan dengan syarat batal yang dicantumkan belum sesuai dengan asas-asas muamalah dan juga Fatwa DSN MUI No. No.8/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Musyārakah. Namun pembatalan tersebut bisa dilaksanakan jika nasabah tidak merasa keberatan berdasarkan Hadits Nabi SAW; مَنْ اَقَالَ نَادِمًا أَقَالَهُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ “Barang siapa yang menerima pembatalan orang yang menyesal maka Allah akan membatalkan (kesalahannya) pada hari kiamat.” (H.R. Abu Daud dan Baihaqi).

Actions (login required)

View Item