Manajemen perubahan budaya Madrasah Tsanawiyah: Penelitian di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Bandung

Rouf, Fikri Abdul (2017) Manajemen perubahan budaya Madrasah Tsanawiyah: Penelitian di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (219kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (204kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf

Download (551kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (869kB)
[img] Text (BAB III)
6_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (338kB)
[img] Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (498kB)
[img] Text (BAB V)
8_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (202kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (310kB)

Abstract

INDONESIA: Perubahan madrasah hanya dapat terjadi apabila kepala madrasah dan guru memiliki dan memahami visi misi madrasah, dan mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif; kemampuan untuk mengantisipasi dan proaksi terhadap perubahan; memelihara dan menumbuhkan nilai-nilai keyakinan, sikap, dan budaya sekolah yang baik. Di MTs Negeri 2 Kota Bandung, peneliti menemukan beberapa perubahan budaya di antaranya: perubahan budaya bidang keagamaan, perubahan budaya ekstrakurikuler sunda, dan perubahan budaya menciptakan madrasah berbudaya lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kondisi objektif, (2) unfreezing perubahan budaya, (3) changing perubahan budaya, (4) refreezing perubahan budaya, (5) faktor penunjang dan penghambat perubahan budaya, (6) hasil manajemen perubahan budaya di MTs Negeri 2 Kota Bandung. Perubahan budaya di MTs Negeri 2 Kota Bandung menggunakan model manajemen perubahan menurut Kurt Lewin yang terdiri dari proses unfreezing (mengenal perlunya perubahan), changing (berusaha untuk menciptakan kondisi baru), dan refreezing (menggabungkan, menciptakan, dan memelihara perubahan). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun sumber data utama adalah kepala madrasah sebagai key informant yang dilanjutkan dengan teknik snowball sampling. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data, dan penyajian data. Adapun uji absah data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, ketekunan pengamatan, triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen perubahan budaya di MTs Negeri 2 Kota Bandung terdiri dari 3 (tiga) tahapan yakni unfreezing perubahan budaya, changing perubahan budaya, refreezing perubahan budaya. Unfreezing perubahan budaya meliputi mengkaji kebutuhan perubahan budaya, mengemas substansi perubahan budaya, mengidentifikasi faktor pendukung perubahan budaya, dan menetapkan rencana operasional perubahan budaya yang dilakukan melalui rapat wakamad dan dewan guru. Changing perubahan budaya meliputi komunikasi perubahan budaya, menjaga perubahan budaya, pelaksanaan perubahan budaya, dan keterlibatan seluruh pihak. Refreezing perubahan budaya meliputi penyesuaian rencana perubahan budaya dan penguatan perubahan budaya. Adapun faktor penunjang perubahan budaya meliputi seluruh stakeholder mendukung, pemimpin visioner, komitmen yang solid dari seluruh warga madrasah, lingkungan yang ada mendukung. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi peserta didik kurang disiplin, Sumber Daya Manusia (SDM) terbatas, anggaran terbatas, tempat ibadah kurang mencukupi, mayoritas siswa berada di lingkungan yang kumuh, pelatih ekstrakurikuler masih dari luar madrasah dan kurang disiplin karena gajinya minim. Hasil dari manajemen perubahan budaya di MTs Negeri 2 Kota Bandung yakni, menambah program baru bidang keagamaan, menambah fasilitas dan materi ekstrakurikuler sunda, dan madrasah berbudaya lingkungan. ENGLISH: understand the vision of the madrasah mission, and are able to create conducive learning conditions; The ability to anticipate and proxy change against; Nurture and foster good faith values, attitudes, and school culture. In MTs Negeri 2 Kota Bandung, researchers found some cultural changes such as: cultural change in religious field, Sundanese extracurricular cultural change, and cultural change create environmentally cultured madrasah. The purpose of this research is to know: (1) objective condition, (2) unfreezing cultural change, (3) changing cultural change, (4) refreezing cultural change, (5) supporting factors and inhibiting cultural change, (6) Culture in MTs Negeri 2 Kota Bandung. Cultural changes at MTs Negeri 2 Kota Bandung use Kurt Lewin's change management model which consists of unfreezing process, changing (trying to create new condition), and refreezing (combining, creating and maintaining change). The method used in this research is descriptive method. The main data source is the head of madrasah as key informant followed by snowball sampling technique. Techniques used in data collection are observation, interview, and documentation study. Data analysis is done by reducing data, and presenting the data. The data validity test is done by extension of observation, observation persistence, triangulation, negative case analysis, member check, detailed description, and auditing. The results of this study indicate that the management of cultural change in MTs Negeri 2 Bandung City consists of 3 (three) stages of unfreezing cultural change, changing cultural changes, refreezing cultural changes. Unfreezing cultural change involves assessing the needs of cultural change, packing the substance of cultural change, identifying factors supporting cultural change, and defining operational plans for cultural change through wakamad meetings and teacher councils. Changing cultural changes include communication of cultural change, maintaining cultural change, implementation of cultural change, and involvement of all parties. Refreezing cultural change includes adjusting plans for cultural change and strengthening cultural change. The supporting factors of cultural change include all supporting stakeholders, visionary leaders, solid commitment of all madrasah citizens, the existing environment supports. While the inhibiting factors include students lacking discipline, limited human resources, limited budgets, places of worship inadequate, the majority of students are in a shabby neighborhood, extracurricular trainers are still from outside the madrassa and less disciplined because of low salaries. The result of the management of cultural change in MTs Negeri 2 Bandung city that is, adding new programs in the field of religion, adding facilities and materials extracurricular sundanese, and madrasah cultured environment.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Manajemen; Perubahan Budaya; Madrasah
Subjects: Education > General Publications of Education
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: rofita fita robi'in
Date Deposited: 15 Apr 2019 02:37
Last Modified: 15 Apr 2019 02:37
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/19782

Actions (login required)

View Item View Item