Sya'diah, Imas Nining (2017) Perkembangan arsitektur dan dinamika kegiatan Masjid Raya Bandung dari tahun 1810-2001. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (270kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (438kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab1.pdf Download (670kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (854kB) |
||
Text (BAB III)
6_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB IV)
7_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (485kB) |
Abstract
Masjid Raya Bandung beralamat Jl. Dalem Kaum No. 14 RT/RW. 03/01 Kelurahan Balonggede Kecamatan Regol Kota Bandung yang berada di jantung ibukota Jawa Barat. Keberadaan Masjid Raya Bandung menjadi sangat sentral sekaligus monumental. Setiap harinya selain jama’ah tetap banyak jama’ah yang musafir ingin melaksanakan shalat bahkan dari mancanegara pun, kerap datang mengunjungi Masjid Raya Bandung. Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa rumusan masalah sebgai berikut : pertama, bagaimana dinamika kegiatan Masjid Raya Bandung?. Kedua bagaimana perkembangan arsitektur Masjid Raya Bandung dari tahun 1812-2001. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika kegiatan Masjid Raya Bandung, perkembangan arsitektur Masjid Raya Bandung dari tahun 1812-2001. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau. Berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Metode penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interprestasi, dan historiogafi. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa : pertama, dinamika kegiatan Masjid Raya Bandung atau yang dulu bernama Masjid Agung Bandung. Pada pra kemerdekaan tidak jauh dari fungsi utama masjid secara umum sebagai tempat beribadah umat Islam, kegiatan lain yang lebih menonjol Di masjid ini setiap perayaan Maulud Nabi dan akhir bulan ramadhan selalu diadakan prosesi arak-arakan dari pendopo Kabupaten menuju Masjid Agung Bandung. Tahun 1852 masjid dikenal dulu sebagai “Bale Nyuncung” menjadi tempat akad nikah, selebihnya pengajian, perayaan Muludan, Rajaban atau peringatan hari besar Islam. Pada pasca kemerdekaan masjid Agung Bandung tahun 1967 dilakukan penambahan ruangan pada serambi kanan masjid sehubungan dengan berdirinya Madrasah Diniyah, Taman Kanak-kanak dan Poliklinik "YAPMA" (Yayasan Pembina Masjid Agung). Salah satunya masa kemerdekaan banyaknya lembaga-lembaga yang bergabung dengan Masjid Agung ini terutama Komunitas Bimbingan Ibadah Haji. Kedua , dalam perjalanan arsitektur Masjid Raya Bandung ini tahun 1812, berawal dari bangunan sederhana berbentuk panggung, dengan corak khas arsitektur lokal, tahun 1852 perluasan lahan masjid terjadi, atap dirubah berbentuk tumpang tiga tumpuk yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Bale Nyuncung. Terakhir pada tahun 2001 perombakan besar-besaran, sampai dalam perombakannya pun memakan hampir setengah Alun-alun. Ini semua berkat bentuk kecintaan terhadap rumah ibadah atau yang disebut Masjid ini, dengan mengusung gaya Timur Tengah. Menjadikan Masjid Raya Bandung ini menjadi ikon dan kebanggaan bagi warga Bandung.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Arsitektur; Kegitan Masjid Raya Bandung; |
Subjects: | Architectural Structure |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Rizal Mohamad Sihabudin |
Date Deposited: | 23 Jul 2019 08:16 |
Last Modified: | 23 Jul 2019 08:16 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/22154 |
Actions (login required)
View Item |