Fatori, Yogi (2019) Tinjauan konsep Sadd Al-Dzariah terhadap Nasab anak diluar kawin: Studi perbandingan KUH Perdata dan KHI. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (303kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (387kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (610kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (763kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (643kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (436kB) | Request a copy |
Abstract
Di Indonesia terdapat dua aturan hukum nasab anak luar kawin yang berlaku yaitu menurut KUH Perdata dan Kompilasi Hukum Islam. KUH Perdata menasabkan anak luar kawin kepada ibunya, namun jika kedua orangtuanya melakukan pengakuan sebelum dilakukannya perkawinan yang sah maka anak itu dapat dinasabkan kepada ayahnya. Kompilasi Hukum Islam menasabkan anak luar kawin kepada ibunya, walaupun dilakukan pengakuan tidak dapat menjadikan nasab itu kepada ayahnya. Sebuah produk hukum diciptakan sebagai sebuah upaya preventif untuk meminimalisir kemudharatan, dalam Islam konsep itu dikenal dengan sadd al-dzariah. Berdasarkan hal itu kedua produk hukum tersebut perlu ditinjau menurut konsep sadd al-dzariah. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui hukum nasab anak diluar kawin menurut KUH Perdata, 2) Untuk mengetahui hukum nasab anak diluar kawin menurut Kompilasi Hukum Islam, dan 3) Untuk mengetahui hukum nasab anak diluar kawin yang lebih relevan jika ditinjau dari konsep sadd al-dzariah. Kerangka berpikir dari penelitian ini adalah berangkat dari pemahaman bahwa sebuah produk hukum harus bisa mencegah kemudharatan yang timbul sebelum dan sesudah hukum itu diberlakukan berdasarkan salah satu konsep istinbath hukum bernama sadd al-dzariah. Sadd al-dzariah secara garis besar adalah melarang sesuatu perbuatan yang awalnya mengandung kemaslahatan karena akan membawa kemudharatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif, yuridis, dan komparatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang ketentuan nasab anak luar kawin menurut KUH Perdata dan Kompilasi Hukum Islam dengan teknik pengumpulan data library research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Menurut KUH Perdata anak luar kawin dinasabkan kepada ibunya, jika orangtua melakukan pengakuan sebelum melakukan perkawinan yang sah maka anak itu dapat dinasabkan pada ayahnya, sedangkan anak zina dan anak sumbang sama sekali tidak bisa dinasabkan pada orangtuanya. 2) Menurut Kompilasi Hukum Islam anak luar kawin dan anak zina hanya bisa dinasabkan pada ibunya saja. 3) Menurut konsep sadd al-dzariah kedua hukum tersebut mempunyai sisi positif namun hukum nasab anak luar kawin yang ada dalam KHI lebih banyak sisi positifnya jika dibandingkan dengan KUH Perdata.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sadd al-dzariah; anak luar kawin; KUH Perdata; Kompilasi hukum islam |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Usul Fikih Private Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | yogi fatori |
Date Deposited: | 01 Aug 2019 07:38 |
Last Modified: | 01 Aug 2019 07:38 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/22449 |
Actions (login required)
View Item |