Duri, Is Lupika (2019) Etika santri terhadap guru dalam Islam analisis perspektif Al-Ghazali: Studi kasus di Pondok Pesantren Sakinatul Abror. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (249kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (360kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (354kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (655kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (774kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (684kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (361kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarisi.pdf Restricted to Registered users only Download (467kB) | Request a copy |
Abstract
Sikap tadzim merupakan sikap terbaik yang dilakukan seorang santri terhadap kiayinya. Sikap ini menjadi sangat melekat dan menempel pada sebuah identitas seorang santri. Sikap ini selalu ada pada setiap pesantren. Tadzim berarti menghormati dan mengagungkan seseorang yang dianggap dituakan. Sikap ini terjadi karena seorang santri mencari ilmu saja tidak cukup kalau tidak menuruti perintah kiyainya. Khususnya, di Pondok Pesantren Sakinatul Abror sikap tadzim menjadi sangat mengental. Karena itu Pesantren ini kemudian disebut Pesantren Ahklak. Pesantren Sakinatul Abror ini adalah Pondok Pesantren Tradisional atau biasa disebut dengan Salafi. Al-Ghazali juga pernah mengatakan bahwa “Yang namanya murid/siswa/santri/pelajar harus bersikap tawadhu/rendah hati terhadap seorang guru/ustad/kiyainya. Dengan cara demikian ia akan tercapai cita-citanya. Ia juga harus menjaga keridhoan gurunya”. Begitu istimewanya seorang kiyai ini sehingga kita harus sangat tunduk kepadanya. Maka tidak salah lagi ketika seorang kiyai menjadi patokan pertama yang wajib dihormati dan diagungkan. Dengan demikian kajian ini dimaksudkan bisa menjawab permasalahan tentang bagaimana sikap tadzim santri di Pondok Pesantren Sakinatul Abror dan apakah hal tersebut dipengaruhi oleh pemikirannya Al-Ghazali. Kajian ini merupakana jenis penelitian yang bersifat Studi Kasus. Yang bertempat di Pondok Pesantren Sakinatul Abror yang merupakan pesantren yang terkenal dengan Pendidikan Ahlaknya. Data primer dan data sekunder diperoleh melalui penelitian, observasi dan wawancara. Setelah akhirnya semua data terkumpul maka dilanjutkan dengan menganalisis data yang diperoleh sehingga akhirnya bisa disajikan dalam bentuk karya ilmiah. Kemudian hasil dari proses penelitian, menyatakan bahwa sikap tadzim santri yang dilakukan di Pondok Pesantren tersebut memang berlandaskan pada kitab-kitab yang dikarang oleh Al-Ghazali seperti Bidayatul Bidayah, Ihya Ulumuddin dan Ayyuhal Walad. Di dalam kitab tersebut di sebutkan etika santri terhadap guru yang sesuai dengan hasil penelitian, observasi dan wawancara. Namun demikian ada pula kitab yang mereka kaji yang bukan merupakan kitab yang dikarang oleh Al-Ghazali, tetapi memang kitab tersebut merupakan kitab ahlak yang dijadikan referensi oleh santri sebagai perlakuan tadzim. Seperti kitab Talim Mutalim, Nashoihud Diniyah dan Ahlakul Banat. Hasil akhir menyimpulkan bahwa perilaku tadzim mereka memang mengacu pada kitab yang memang dikarang oleh Imam Al-Ghazali. Meskipun di antaranya ada beberapa kitab yang bukan dikarang oleh Imam Al-Ghazali tetapi kitab akhlak karangan Imam Al-Ghazali memang menjadi pokok dari sikap tadzim yang mereka terapkan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tadzim; Al-Ghazali; Pondok Pesantren; |
Subjects: | Islam > Islamic Ethics, Practice |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | Is Lupika Duri |
Date Deposited: | 17 Sep 2019 04:33 |
Last Modified: | 17 Sep 2019 04:33 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/23874 |
Actions (login required)
View Item |