islam, j (2019) Tradisi Ngalaksa di Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang : Studi Tasawuf Falsafi. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (cover)
1_COVER SKRIPSI.pdf Download (16kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf Download (192kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (304kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
4_bab 1.pdf Download (621kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
5_bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (632kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 3)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (356kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 4)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (639kB) | Request a copy |
||
Text (BAB 5)
8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (398kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berjudul Tradisi Ngalaksa Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang (Studi Tasawuf Falsafi), penelitian ini hendak menjabarkan sejarah Tradisi ngalaksa, ritual-ritual dan simbol-simbol didalamnya juga mengupas makna-makna yang terkandung dalam ritual dan simbolnya. Yang melatar belakangi penelitian ini bahwasannya pentingnya pendekatan tasawuf dalam mengantisipasi kekacauan dan kerusakan yang terjadi muka bumi, untuk itu penelitian ini hendak mencari dan mengupas makna tasawuf falsafi yang terkandung dalam ritual dan simbol Upacara adat ngalaksa Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif yaitu metode yang mengharuskan langsung terjun ke lapangan dan mencoba mendeskripsikan objek yang hendak diteliti atau pada penelitian ini objeknya adalah Upacara adat ngalaksa. Selanjutnya setelah mendapatkan data tersebut, peneliti akan mencari makna tasawuf falsafi yang terkandung dalam makna ngalaksa serta makna yang terkandung dalam ritual dan simbolsimbolnya. Secara keilmuan, tasawuf falsafi adalah tasawuf yang banyak menggunakan metodologi pemikiran filsafat, sehingga metode pendekatannya berbeda dengan corak tasawuf sunni dan tasawuf salafi. Kalau tasawuf sunni dan salafi lebih menitikberatkan pada praktikal sehari-hari, sedangkan tasawuf falsafi menitikberatkan pada teoritikal ajaran esoterik Islam atau pendekatan rasional. Makna tasawuf falsafi yang terkandung dalam upacara adat ngalaksa ini salahsatunya ialah penjelasan mengenai beberapa alam yang terkandung dalam salahsatu simbol ngalaksa, yaitu alam ahdiat, wahdat, wahidiat, arwah, ajsam, misal dan yang terakhir ialah alam insan kamil, hal ini mengarah pada pengenalan terhadap hal-hal yang esoteric atau bisa juga Tuhan melalui pendekatan rasional. seperti itu, pada akhirnya memberikan wawasan sehingga dapat menjadikan seorang manusia yang sempurna (isnan kamil) dengan cara latihan-latihan (Riyadhah) dan melalui pemahaman-pemahaman akan alam-alam tersebut ataupun dengan pemahaman rasional terhadap hal-hal esoteric lainnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ngalaksa; Tasawuf Falsafi; Sumedang; Rancakalong; |
Subjects: | Adult Education > Distance Education Adult Education > Adult Education in Indonesia |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat |
Depositing User: | islam j j |
Date Deposited: | 23 Sep 2019 07:50 |
Last Modified: | 23 Sep 2019 07:50 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/24216 |
Actions (login required)
View Item |