Nurpadillah, Lisna (2019) Pandangan wartawan televisi mengenai peliputan kerusuhan: Studi fenomenologi tentang pengalaman wartawan stasiun televisi Inews Tv, Net Tv, Kompas Tv, RTV, Jawa Pos Tv, Tv One dan CNN Indonesia. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (42kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf Download (43kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf Download (60kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab 1.pdf Download (205kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (199kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (581kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (62kB) | Request a copy |
Abstract
Jurnalistik televisi adalah kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan berita melalui media televisi. Dalam berita konflik, televisi sebagai media yang sangat di percaya. Hal ini dikarenakan media televisi memberikan suatu gambar yang menjadi bukti yang tidak bisa terbantahkan. Indonesia mencatatkan sejarah mengenai kerusuhan yaitu Aksi 22 Mei. Pada kerusuhan tersebut tedapat 20 wartawan yang menjadi korban tindakan kekerasan, hal ini menjadi liputan yang sangat memilukan dan mengancam wartawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan wartawan televisi mengenai peliputan kerusuhan Aksi 22 Mei. Secara lebih rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman wartawan televisi mengenai peliputan kerusuhan Aksi 22 Mei, pemaknaan wartawan televisi mengenai peliputan kerusuhan Aksi 22 Mei, serta pengalaman wartawan televisi pada saat peliputan kerusuhan Aksi 22 Mei. Teori yang digunakan adalah teori fenomenologi Alfred Schutz. Inti pemikiran Schutz adalah bagaimana memahami tindakan sosial melalui penafsiran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan paradigma konstuktivis dengan metode yang digunakan adalah studi fenomenologi. Informan dalam penelitian ini merupakan wartawan televisi yang meliput kerusuhan Aksi 22 Mei yaitu wartawan INews TV, Net TV, Kompas TV, RTV, Jawa Pos TV, TVOne, dan CNN Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wartawan televisi memahami peliputan kerusuhan Aksi 22 Mei yang terbagi menjadi tiga aspek yaitu memahami definisi peliputan kerusuhan Aksi 22 Mei, memahami etika peliputan kerusuhan yaitu harus menjaga netralisasi dan tidak membuat provokasi, dan posisi peliputan wartawan yang aman berada di lingkungan aparat. Wartawan televisi juga memaknai peliputan kerusuhan Aksi 22 Mei dengan dua aspek yaitu pentingnya peran wartawan televisi dalam menyajikan berita kepada khalayak luas dengan kekuatan audio visualnya dan mendahulukan humanisme ketika melihat adanya korban kerusuhan. Berdasarkan pengalamannya wartawan televisi membagi tiga aspek yaitu adanya hambatan peliputan yaitu pemblokiran sinyal di wilayah Jakarta sehingga wartawan mengalami gagal siaran langsung, adanya intimidasi dan diskriminasi dari segi verbal atau non verbal serta wartawan menjaga keselamatan saat peliputan pada dirinya sendiri. Setelah adanya penelitian ini ternyata memberikan dampak positif bagi wartawan televisi. Hal ini dikarenakan wartawan dapat memberikan pandangan dan pengalamannya kepada mahasiswa khususnya calon jurnalis untuk dapat mengetahui proses peliputan kerusuhan Aksi 22 Mei. Penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi calon jurnalis yang ingin melakukan peliputan kerusuhan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wartawan; Peliputan; Kerusuhan; |
Subjects: | Journalism and Newspapers in Indonesia |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Jurnalistik |
Depositing User: | Lisna Nurpadillah Sudirman |
Date Deposited: | 26 Sep 2019 06:10 |
Last Modified: | 26 Sep 2019 06:10 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/24440 |
Actions (login required)
View Item |