Ketentuan wasiat wajibah (waris) bagi anak angkat menurut kompilasi hukum Islam pasal 209 dan kitab undang-undang hukum perdata pasal 954

Fadila, Risma Nurul (2019) Ketentuan wasiat wajibah (waris) bagi anak angkat menurut kompilasi hukum Islam pasal 209 dan kitab undang-undang hukum perdata pasal 954. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung cheesecuit.

[img]
Preview
Text (1_COVER)
1_COVER.pdf

Download (33kB) | Preview
[img]
Preview
Text (2_ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (200kB) | Preview
[img]
Preview
Text (3_DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (207kB) | Preview
[img]
Preview
Text (4_BAB I)
4_BAB I.pdf

Download (452kB) | Preview
[img] Text (5_BAB II)
5_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (6_BAB III)
6_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (487kB) | Request a copy
[img] Text (7_BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (120kB) | Request a copy
[img] Text (8_DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB) | Request a copy

Abstract

Hukum kewarisan Islam merupakan salah satu ketentuan yang telah diatur dalam Al-Qur’an dengan pembagiannya yang jelas dan rinci. Ahli waris yang mendapatkan bagian pun sudah ditentukan. Hubungan agama menjadi penentuan seseorang menjadi ahli waris dan hubungan darah pun merupakan penentu seseorang menjadi ahli waris. Sebagian masyarakan melakukan pengangkatan anak apalagi sebuah keluarga yang ingin sekali mempunyai anak tapi terhalang karena sesuatu. Pengakuan orang tua angkat terhadap anak angkat akan menimbulkan hak atas harta peninggalan, yang kemudian akan berujung pada pemeliharaan harta warisan. Perbedaan yang paling utama antara KHI dan KUHPerdata ialah pembagian bagian harta peninggalan kepada anak agkat. Tujuan penelitian ini, pertama untuk mengetahui ketentuan hukum Islam tentang wasiat bagi anak angkat, untuk mengetahui ketentuan hukum Perdata tentang wasiat bagi anak angkat, ketiga untuk mengetahui persamaan dan perbedaan ketentuan wasiat bagi anak angkat antara KHI dan KUHPerdata. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa ketentuan wasiat waris bagi anak angkat memiliki perbedaan antara KHI dan KUHPerdata, maka dari itu penelitian ini menggunakan teori perbandingan. Dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu sejumlah data yang berupa informasi pengetahuan dengan mengumpulkan sumber-sumber tertentu, terutama sumber hukum tertulis dari KHI dan KUHPerdata. Jenis penelitian menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menelaah atau menganalisis KHI dan KUHPerdata. Dibantu dengan sumber yang berupa karangan dari pengarang lain yang berkaitan dengan penelitian ini, dan dokumen Fiqh Imam Mazhab. Penelitian ini menentukan, pertama bahwa ketentuan hukum Islam atau KHI tentang wasiat adalah ketentuan wasiat di tafsirkan dari surah Al-Baqarah: 180. Kedua, ketentuan wasiat dalam KUHPerdata adalah ahli waris menurut surat wasiat sama statusnya dengan ahli waris menurut Undang-Undang. Ketiga, persamaan dalam hal persetujuan para ahli waris untuk memberikan harta yang lebih besar dan dalam penghalang penerimaan wasiat waris, sedangkan perbedaannya itu dalam hal kesamaan agama dan nominal bagian wasiat waris.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Wasiat Wajibah; Waris; Anak Angkat; KHI; KUHPerdata
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Waris Islam, Faraid
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Pembagian Harta Warisan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum
Depositing User: Risma Nurul Fadila
Date Deposited: 09 Oct 2019 02:30
Last Modified: 09 Oct 2019 02:30
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/24782

Actions (login required)

View Item View Item