Rachmi, Ramadhanti Imani (2019) Perbandingan metode destruksi kering dan basah untuk analisis kadmium, raksa dan timbal dalam sampel tanaman padi (Oryza sativa). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (131kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (282kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (228kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (390kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (618kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (120kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (160kB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA : Padi merupakan salah satu komoditas tanaman yang paling penting di Indonesia. Hampir 95% penduduk di Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini dan menjadikannya sebagai makanan pokok yang wajib untuk dikonsumsi. Namun, bulir padi yang terakumulasi logam berat seperti raksa (Hg), timbal (Pb) dan kadmium (Cd) akan sangat berbahaya bila dikonsumsi. Logam berat baik dalam bentuk ion atau senyawanya dapat terakumulasi dengan mudah pada tanaman padi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis kandungan logam kadmium, raksa dan timbal dalam bulir padi yang pertumbuhannya menggunakan irigasi dari Sungai Cikijing. Tahapan analisis yang dilakukan meliputi proses destruksi. Destruksi merupakan suatu perlakuan pemecahan senyawa menjadi unsur-unsurnya sehingga dapat dianalisis. Pada dasarnya, ada dua jenis destruksi yang dikenal dalam ilmu kimia yaitu destruksi basah (oksida basah) dan destruksi kering (oksida kering). Kedua destruksi ini memiliki teknik pengerjaan dan lama pemanasan yang berbeda. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah destruksi kering dengan variasi suhu pemanasan sebesar 300, 350 dan 400 °C sedangkan untuk destruksi basah digunakan metode refluks (destruksi basah tertutup) dengan variasi penggunaan pelarut yaitu HNO3-HCl, HNO3-H₂SO₄ serta HNO3-H₂O₂ dengan perbandingan volume 3:1.. Dari hasil penelitian menunjukkan sampel bulir padi di Desa Cimanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang ini tidak layak untuk dikonsumsi karena mempunyai kandungan cemaran raksa (Hg) yang berada di luar ambang batas yang ditentukan. Sedangkan untuk pengaruh destruksi kering diperoleh semakin tinggi suhu pemanasan maka penghilangan zat organic dalam sampel akan semakin baik. Kemudian untuk destruksi basah, semakin kuat zat pengoksidasi yang digunakan maka pengoksidasian zat organik yang terdapat dalam sampel akan semakin mudah. Metode destruksi yang lebih baik digunakan ialah metode destruksi basah karena dapat menghindari kehilangan mineral akibat adanya penguapan. ENGLISH : Rice grains is one of the most important crop commodities in Indonesia. Nearly 95% of the population in Indonesia consumes this foodstuff and makes it a staple food that must be consumed. However, rice grains which accumulate heavy metals such as mercury (Hg), lead (Pb) and cadmium (Cd) will be very dangerous if those consumed. Heavy metals neither ions form or their compounds can easily accumulate in rice plants. The aim to this study was to identify and analyze the metal content of cadmium, mercury and lead in rice grains whose growth uses irrigation water from the Cikijing River. Stages of analysis include the process of destruction. Destruction is a treatment of destroying compounds into the elements, so that they can be analyzed. Basically, there are two types of destruction known in chemistry, namely wet digetion (wet oxide) and dry ashing (dry oxide). Both of them have different processing techniques and heating duration. In this study, the method used is dry ashing with a variation of heating temperature of 300, 350 and 400 °C and for wet digestion, the refluks method (closed wet digestion) is used with a variety of solvents, namely HNO3-HCl, HNO3-H₂SO₄ and HNO3-H₂O₂ with a volume ratio is 3 : 1. From the results of the study, it showed that samples of rice grains in Cimanggung Village, Cimanggung District, Sumedang Regency were not suitable for consumption because they contained mercury contamination (Hg) that was outside the specified threshold. While the effect of dry ashing is obtained that the higher of heating temperature used, the removal of organic matter in the sample will be better. And then for wet digetion, the stronger of oxidizing agent used, the oxidizing organic matter contained in the sample will be easier. The better destruction method used is the wet digestion method because it can avoid mineral loss due to evaporation.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | destruksi kering; destruksi basah; kadmium (Cd); raksa (Hg); timbal (Pb). accumulation; cadmium (Cd); dry ashing; lead (Pb); mercury (Hg); wet digestion. |
Subjects: | Analytical Chemistry > Qualitative Analysis, Quantitavie Analysis of Chemistry Inorganic Chemistry Organic Chemistry > Organic Chemical Reactions Ecology > Environmental Chemistry |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia |
Depositing User: | Ramadhanti Imani Rachmi |
Date Deposited: | 18 Oct 2019 06:22 |
Last Modified: | 18 Oct 2019 06:22 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/25026 |
Actions (login required)
View Item |