Pemanfaatan limbah pengolahan teh hitam untuk pembuatan briket dengan menggunakan pengikat (Tepung Tapioka, Tanah Liat, dan Semen)

Hardyanti, Vuza (2019) Pemanfaatan limbah pengolahan teh hitam untuk pembuatan briket dengan menggunakan pengikat (Tepung Tapioka, Tanah Liat, dan Semen). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (100kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (204kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (113kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (224kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (365kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (571kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (266kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA Laju pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan yang sangat cepat dan membuat kebutuhan energi terbarukan juga terus meningkat. Indonesia memiliki perkebunan teh yang menghasilkan limbah biomassa dan berpotensi untuk dijadikan bahan bakar alternatif yaitu briket. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah biomassa untuk dijadikan bahan bakar dan potensi pemanfaatan limbah padat yang dihasilkan setelah proses pembakaran briket. Variasi bahan pengikat yang digunakan adalah tapioka, tanah liat, dan semen. Analisis yang dilakukan adalah analisis proksimat, sifat fisik, XRF, dan FTIR. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, BPT memiliki kadar karbon, kalori, dan laju pembakaran yang lebih tinggi dibanding BPL dan BPS yaitu masing-masing 25,7931%, 4021,69 kal∙g-1, dan 0,003861 g∙s-1. Briket pengikat semen memiliki nilai densitas dan kuat tekan lebih tinggi dibanding BPT dan BPL, masing-masing yaitu 25,153 kg∙m-3 dan 11,99 kg∙cm-2. Hasil karakterisasi XRF menunjukkan bahwa di dalam abu briket mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan untuk karakterisasi menggunakan FTIR menghasilkan gugus silanol, siloksan, dan siloksi. Dari hasil yang diperoleh, briket dengan pengikat tanah liat lebih menguntungkan karena kualitas pembakaran dan kualitas fisiknya bagus digunakan sebagai bahan bakar alternatif. ENGLISH The rate of economic growth has increased very rapidly and makes renewable energy needs continue to increase. Indonesia has a tea plantation that produces biomass waste and has the potential to be used as alternative fuel that is a briquettes. The purpose of this study is to utilize biomass waste to be used as fuel and the potential use of solid waste produced after the briquettes combustion process. The variation of the binder used is tapioca, clay, and cement. The analysis performed is proximate analysis, physical properties, XRF, and FTIR. Based on the research conducted, tapioca binding briquettes have a higher carbon content, calorie, and combustion rate than clan clay binding briquettes and cement binding briquettes, 25,7931%, 4021,69 kal∙g-1, and 0,003861 g∙s-1, respectively. Cement binding briquettes have a higher density and compressive strength than tapioca binding briquettes and clay binding briquettes, 25,1530 kg∙m-3 and 11,99 kg∙cm-2, respectively. The results of XRF characterization indicate that in the briquette ash contains nutrients needed by the soil and for characterization using FTIR produces silanol, siloxane, and siloxic groups. From the results obtained, briquettes with clay binder are more beneficial because the combustion quality and physical quality are good as alternative fuels.

Actions (login required)

View Item