Rofiqoh, Jauharotur (2019) Status anak dalam kandungan sebagai ahli waris perspektif Pasal 2 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Pasal 174 Ayat (1) Kompilasi Hukum Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (309kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (840kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (761kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (606kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (297kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) | Request a copy |
Abstract
Status anak dalam kandungan sebagai ahli waris dalam KUHPerdata diatur dalam pasal 2 bahwa anak dalam kandungan dianggap telah lahir jika ada kepentingan si anak yang menghendakinya. Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam tidak ditemui secara jelas aturan yang mengatur anak dalam kandungan sebagai ahli waris, hanya dijelaskan anak laki-laki dan perempuan saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga hal, yaitu: (1) Status anak dalam kandungan sebagai ahli waris berdasarkan KUHPerdata dan KHI (2) mengetahui cara penyelesaian pembagian harta warisan untuk anak dalam kandungan dan (3) menganalisa ketentuan yang terdapat dalam pasal 2 KUHPerdata dan Kompilasi Hukum Islam tentang anak dalam kandungan. Anak dalam kandungan adalah anak yang berada dalam kandungan seorang ibu, yang menurut KUHPerdata dianggap telah lahir jika kepentingan si anak yang menhendakinya seperti dalam kepentingan kewarisan. Para ulama usuliyyin berpendapat bahwa anak dalam kandungan temasuk dalam katagori ahliyatu wujub yaitu kepantasan seorang untuk diberikan hak dan diberikan kewajiban, ahliyatul wujub ini ada kalanya sempurna dan ada kalanya kurang sempurna, kurang sempurnanya manusia apabila seseorang tersebut baru dapat menerima hak saja akan tetapi belum mampu melaksanakan kewajiban. Adapun anak dalam kandungan termasuk dalam yang kurang sepurna karna anak dalam kandungan dianggap telah pantas untuk menerima hak-haknya seperti menerima warisan dan wasiat, akan tetapi belum pantas atau belum mampu untuk melaksanakan kewajiban terhadap orang lain. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) yaitu metode yang menggunakan data kepustakaan yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan, buku-buku, dokumen resmi serta artikel dan sumber relevan lainnya. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa menurut KUHPerdata anak dalam kandungan berhak mendapatkan hak waris dan bagiannya di samakan dengan anggota keluarga lainnya, sedangkan dalam KHI tidak ditemui secra jelas status dan bagian anak dalam kandungan, namun dalam kewarisan Islam anak dalam kandungan dianggap berhak menjadi ahli waris jika memenuhi beberapa syarat dan bagiannya adalah diambil bagian yang paling besar dari bagian lainnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Waris; Anak Dalam kandungan; KUHperdata; KHI |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Waris Islam, Faraid Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Ahli Waris Law > Comparative Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Jauharotur Rofiqoh |
Date Deposited: | 30 Oct 2019 06:45 |
Last Modified: | 30 Oct 2019 06:45 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/26083 |
Actions (login required)
View Item |