Penyebaran berita HOAX menurut Syekh Ali Al-Shabuni dalam Tafsir Shafwah al-Tafassir

Karim, Muhammad Cecep Abdul (2019) Penyebaran berita HOAX menurut Syekh Ali Al-Shabuni dalam Tafsir Shafwah al-Tafassir. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (286kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (198kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (202kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (640kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (640kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (750kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (944kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (389kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (425kB) | Request a copy

Abstract

HOAX adalah berita palsu yang disebarkan melalui media sosial, televisi, radio, maupun koran yang menjadi konsumsi masyarakat. Pesatnya penyebaran informasi yang ditunjang dengan perkembangan teknologi, seolah menjadi boomerang bagi konsumen informasi itu sendiri. Di satu sisi, teknologi memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi dengan cepat. Namun di sisi lain, terlalu terbukanya arus informasu menjadikan media massa ternodai dengan maraknya berita palsu atau lebih dikenal dengan sebutan HOAX. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analitis, karena ingin memfokuskan kepada penadapat Al-Shabuni dalam Tafsirnya, Shafwah al-Tafassir dalam menanggapi kasusu HOAX. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mencari informasi dan data dengan menggunakan dokumentasi perpustakaan dan tergolong jenis library research (penelitian kepustakaan), setelah memperoleh data kemudian memaparkan ayat-ayat HOAX kemudian menganalisanya dengan data yang sesuai dengan pokok bahasan. Sumber data yang digunakan terdiri atas primer dan sekunder, data primer menggunakan tafsir Shafwah al-Tafassir sedangkan data sekunder menggunakan buku-buku yang mendukung atau terkait dengan pokok penelitian. Hasil penelitian ini adalah bahwa dalam Alquran Surah An-Nuur ayat 11-18 bahwa ada tingkatan bohong paling tinggi yaitu ifki yang berarti HOAX yang merugikan banyak orang sebagaimana yang pernah terjadi pada istri Rasulullah yaitu Siti Aisyah, pelaku Ifki ini akan diganjar Neraka ketika di Akhirat dan ketika di dunia tidak akan mendapat Rahmat. Sedangkan dalam Alquran Surah Al-Hujuurat ayat 6 dijelaskan bahwa ketika menerima beita maka harus tabayyun (mencari kebenaran) terlebih dahulu mengenai berita tersebut dan jangan mudah mengambil tindakan untuk membagikan berita tersebut, Karena ketika kita menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya maka akan menimbulkan kerugian bahkan akan menyebabkan kecelakaan bagi orang lain. Al-Shabuni mengkategorikan Fasiq kepada orang tersebut. Jadi, jika ingin menerima berita yang jelas kebenarannya, maka jangan mudah tertarik hanya dengan melihat judulnya saja, kemudian mengambil tindakan untuk membagikannya seolah orang lain yang tidak tahu jadi tahu lebih banyak, atau memperluas jaringan penyebaran HOAX, sebagai umat muslim yang patuh kepada firman Allah dalam Alquran, kita harus menuruti apa yang Allah sampaikan dalam Alquran, yaitu ketika datang sebuah berita maka kita harus Tabayyun terlebih dahulu, setelah terbukti kebenaran suatu berita, maka bagikanlah, karena semua orang sangat membutuhkan berita yang jelas, berita yang benar dan jadikanlah diri sebagai manusia yang bermanfaat bagi manusia lain, manusia yang dapat dipercaya oleh manusia lain.

Actions (login required)

View Item